Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan sudah ada sekitar 40 pemodal yang membidik kerja sama untuk pembangunan dan pengelolaan bandara Singkawang, Kalimantan Barat.

"Saat menghadiri kegiatan Market Sounding proyek Bandara bersama para calon investor (pemodal), baik dari dalam maupun luar negeri di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) beberapa waktu lalu, sedikitnya ada 40 calon investor yang siap datang ke Kota Singkawang untuk mengecek langsung lokasi Bandara," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Selasa.

Dia mengatakan, puluhan calon pemodal yang berniat menanamkan modal pada bandara Singkawang tersebut tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari China, Jepang, Singapura dan Prancis. "Namun, ini masih kami tunggu kelanjutannya bersama BKPM," tuturnya.

Tjhai Chui Mie menjelaskan, pada pertemuan dengan BKPM tersebut, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah bersedia memfasilitasi "Market Sounding" tersebut.

"Kegiatan seperti itu sangat penting dilakukan karena melalui kegiatan itu hadir semua pemodal/investor, harapannya kita bisa melaksanakan pembangunan Bandar Udara Singkawang dengan baik," katanya.

Sebelumnya, Direktur Bandara Singkawang Pramito Hadi mengatakan total kebutuhan permodalan bandara tersebut mencapai Rp4,3 triliun. Permodalan tersebut dibutuhkan untuk belanja modal dan modal operasi.

"Untuk capex kebutuhan Rp1,7 triliun dan modal operasi sebanyak Rp2,6 triliun," katanya.

Selanjutnya, Praminto memaparkan proses analisa kelayakan dari proyek Bandara Singkawang. Praminto mengatakan bahwa dari sisi pendapatan aeronautika, proyek diharapkan bisa memberikan Rp15,9 triliun untuk 32 tahun.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019