Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon menteri yang salah satunya untuk menekan defisit neraca perdagangan dalam lima tahun ke depan.

Airlangga Hartarto merupakan salah satu orang yang dipanggil ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, untuk bertemu Presiden Jokowi.

Ia mengenakan kemeja warna putih sebagaimana calon menteri yang lain yang dipanggil Presiden sejak Senin pagi.

“Ke depan itu bagaimana kita mengisi kondisi serta mengurangi defisit neraca perdagangan,” kata Airlangga setelah bertemu Presiden.

Ia kemudian membahas terkait pengembangan Kawasan Ekonomi yang diharapkan kawasan-kawasan ini bisa mengisi baik industri unggulan untuk mengurangi neraca perdagangan.

“Dan juga Bapak Presiden meminta untuk dicarikan produk-produk yang ke depannya bisa untuk menyelesaikan neraca perdagangan atau defisit neraca perdagangan. Tentu salah satunya dari berbagai produk yang bisa menurunkan impor non migas, salah satu yang terkait dengan impor nonmigas tentunya terkait dengan substitusi impor dari barang itu sendiri,” katanya.

Ia mengatakan, tantangan ke depan yang dibahas bersama Presiden adalah terkait juga dengan upaya meningkatkan efisiensi dan produksi migas.

Kemudian, kata dia, juga terkait dengan implementasi bio fuel termasuk bio 100 dan juga bagaimana mengembangkan kawasan-kawasan yang menyumbang ekspor tekstil.

“Misalnya kemudian juga sektor-sektor lain dan kita juga ingin mendorong sukses industri misalnya di kawasan Morowali dengan investasi kemudian juga meningkatkan devisa ekspor Morowali investasi 5 miliar dolar, ekspornya 5 miliar dolar jadi model-model kawasan seperti Morowali itulah yang akan direplikasi,” katanya.

Saat ditanya kemungkinan pos kementerian yang akan dipimpinnya, Airlangga hanya menekankan terkait dengan tantangan-tantangan di sektor perekonomian.

“Insya Allah nanti diumumkannya hari Rabu. Jadi tunggu hari Rabu besok. Jadi Insya Allah kami sudah menyatakan siap untuk mendukung Pak Presiden, Pak Jokowi-Maruf Amin sampai periode 2024,” katanya.

Ia menambahkan, ada beberapa kader Golkar lain yang dipanggil dan ia meminta semua pihak untuk bersabar menunggu pengumuman resminya. “Komposisi kita tunggu saja,” kata Airlangga yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Partai Golkar.

Namun saat ditanya apakah akan melepaskan jabatan setelah dilantik sebagai menteri ia menyerahkan keputusan kepada Presiden. “Saya rasa kita menyerahkan semua ke Pak Presiden,” katanya.


 

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019