Denpasar (Antara Bali) - Maya Ubud Resort & Spa berencana menggelar pameram lukisan karya tiga perupa wanita kenamaan, Ardha P Koto, Tjok Mas Astiti dan Agnes Yulinawati di kawasan akomodasi wisata itu, selama Desember 2011.
"Selama bulan depanmereka akan memajang karya-karya terbaru mereka dalam pameran lukisan dengan tema 'Pesona Warna Tiga Wanita Perupa'," kata Marketing Communications Manager Maya Ubud Resort & Spa, Julita Chandra, melalui siaran persnya yang diterima ANTARA di Denpasar, Rabu.
Dia menjelaskan,Ardha Prihandono Koto telah mengadakan pameran lukisan di berbagai kota di Indonesia dan di luar negeri sejak tahun 1974.
Dalam berkarya Ardha banyak bereksperimen dan menuangkan pemikirannya dengan cara yang kreatif. Ardha, mantan dosen ITB Fakultas Seni Rupa dan Disain dikenal sebagai pelukis yang sering mendemonstrasikan melukis secara langsung dan dikenal juga dengan judul-judul lukisannya yang bernada puitis. Dia secara aktif mengajar dan memberi konsultasi kepada pelukis-pelukis muda dan ibu-ibu gemar melukis.
Tjokorda Istri Mas Astiti berasal dari Payangan, Gianyar dan masih aktif mengajar di ISI Denpasar. Tjok Mas sudah mulai melukis dan berpameran sejak tahun 1965 di Denpasar, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Jerman, London dan Australia.
Dalam karyanya Tjok Mas menyoroti kehidupan dan perasaan wanita, khususnya wanita Bali dalam hal kasih sayang dan tanggung jawab, tidak hanya kepada anak-anaknya, tetapi juga terkait dengan peran lain dalam hidup mereka seperti menari, mengajar dan tugas sebagai istri dan ibu.
Agnes Yulinawati berkenalan dengan dunia kesenian Jepang yang mengagumkan pada tahun 1980-1981 dalam rangka pertukaran mahasiswa dan kemudian lulus dari Universitas Udayana pada tahun 1983. Agnes mengikuti pameran lukisan pertama kali pada tahun 1977 dengan tema “Pameran Pelukis-Pelukis Muda Indonesia†di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Sejak itu Agnes telah mengadakan pameran untuk karya-karyanya di berbagai kota di Indonesia dan Jepang. Kini sebagai pelukis yang matang, karyanya bermetamorfosa dari karya yang sangat terinci dan akurat menjadi karya yang bisa menyampaikan ekspresi jiwa dan seakan membawa kita ke masa lampau.
Pameran tersebit disaksikan di Lobi Maya Ubud Resort & Spa selama bulan depan.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Selama bulan depanmereka akan memajang karya-karya terbaru mereka dalam pameran lukisan dengan tema 'Pesona Warna Tiga Wanita Perupa'," kata Marketing Communications Manager Maya Ubud Resort & Spa, Julita Chandra, melalui siaran persnya yang diterima ANTARA di Denpasar, Rabu.
Dia menjelaskan,Ardha Prihandono Koto telah mengadakan pameran lukisan di berbagai kota di Indonesia dan di luar negeri sejak tahun 1974.
Dalam berkarya Ardha banyak bereksperimen dan menuangkan pemikirannya dengan cara yang kreatif. Ardha, mantan dosen ITB Fakultas Seni Rupa dan Disain dikenal sebagai pelukis yang sering mendemonstrasikan melukis secara langsung dan dikenal juga dengan judul-judul lukisannya yang bernada puitis. Dia secara aktif mengajar dan memberi konsultasi kepada pelukis-pelukis muda dan ibu-ibu gemar melukis.
Tjokorda Istri Mas Astiti berasal dari Payangan, Gianyar dan masih aktif mengajar di ISI Denpasar. Tjok Mas sudah mulai melukis dan berpameran sejak tahun 1965 di Denpasar, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Jerman, London dan Australia.
Dalam karyanya Tjok Mas menyoroti kehidupan dan perasaan wanita, khususnya wanita Bali dalam hal kasih sayang dan tanggung jawab, tidak hanya kepada anak-anaknya, tetapi juga terkait dengan peran lain dalam hidup mereka seperti menari, mengajar dan tugas sebagai istri dan ibu.
Agnes Yulinawati berkenalan dengan dunia kesenian Jepang yang mengagumkan pada tahun 1980-1981 dalam rangka pertukaran mahasiswa dan kemudian lulus dari Universitas Udayana pada tahun 1983. Agnes mengikuti pameran lukisan pertama kali pada tahun 1977 dengan tema “Pameran Pelukis-Pelukis Muda Indonesia†di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Sejak itu Agnes telah mengadakan pameran untuk karya-karyanya di berbagai kota di Indonesia dan Jepang. Kini sebagai pelukis yang matang, karyanya bermetamorfosa dari karya yang sangat terinci dan akurat menjadi karya yang bisa menyampaikan ekspresi jiwa dan seakan membawa kita ke masa lampau.
Pameran tersebit disaksikan di Lobi Maya Ubud Resort & Spa selama bulan depan.(**)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011