Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti mengatakan dorongan besar dirinya memenuhi permintaan para pemilik suara untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSSI adalah ingin memastikan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional berjalan dengan baik.

"Niat saya masuk di PSSI itu ingin mengawal Inpres nomor 3 tahun 2019, sudah keluar sejak Januari 2019 namun tidak berjalan baik karena tidak dikawal," kata La Nyalla dalam wawancara khusus dengan LKBN Antara, di Kompleks Parlemen, Rabu.

Dia menilai salah satu masalah Inpres tersebut tidak berjalan adalah tidak ada pihak yang mengawalnya, sehingga posisi dirinya sebagai Ketua DPD RI bisa ikut mengawal Inpres tersebut.

Baca juga: PSN Ngada nyatakan dukungan pada Fary Francis

Menurut dia, DPD RI bisa bekerjasama dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan BUMN yang ditransformasikan kepada anggota DPD RI sebanyak 136 orang di 34 Provinsi di seluruh Indonesia.

"Kalau 136 anggota DPD RI ikut mengawal maka sepak bola Indonesia akan maju. Salah satu tugas DPD RI adalah membangun daerah, termasuk sepak bola di daerah," ujarnya.

Senator asal Jawa Timur itu menegaskan bahwa apabila dirinya menjadi Ketum PSSI, tidak akan mengganggu kinerjanya sebagai Ketua DPD RI.

Bahkan ia menilai organisasi PSSI akan semakin maju karena ada peran DPD RI dalam mengawal Inpres 3/2019.

"Pencalonan saya sebagai caketum PSSI tidak akan ganggu kerja DPD RI, karena kami kolektif kolegial, siapa memimpin siapa. Kami saling kerjasama yang baik antara Pimpinan DPD dengan anggota DPD, bisa membaur," ujarnya.

Menurut dia, keterlibatan anggota DPD RI dalam percepatan pembangunan sepak bola nasional bisa dilakukan dengan membantu mencari pembiayaan bagi perkembangan sepak bola di daerah-daerah.

Baca juga: Ketum ideal PSSI harus independen dan berintegritas

"Masa kalau pejabat negara (anggota DPD RI) meminta dibantu kepada kepala daerah untuk pembiayaan sepak bola tidak dibantu. Namun siapapun Ketua PSSI, harus kerjasama dengan DPD RI agar maju," katanya.

La Nyalla menegaskan bahwa dirinya maju dalam bursa calon ketua umum PSSI hanya bertujuan memperbaiki organisasi tersebut.

Dia berharap para pemilik suara tidak "membeli kucing dalam karung" sehingga harus tahu visi-misi calon kedepan, memilih bukan karena terpaksa dan tertekan.

"Saya tidak pernah daftar PSSI namun kehendak dari voters yang mendaftarkan, lalu saya diminta tandatangan, alhamdulillah lolos. Saya sebenarnya masih Ketum PSSI karena belum pernah dicopot dalam Kongres PSSI, itu sebenarnya melanggar namun saya tidak mau mempermasalahkan," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019