Inggris menjadi tim pertama yang melaju ke perempat final Piala Dunia Rugby setelah mereka menaklukkan Argentina dengan skor 39-10 dalam pertandingan Pool C yang dimainkan di Stadion Tokyo, Sabtu malam WIB.
Kemenangan ini membuat Inggris mengoleksi 15 poin dengan tiga bonus point, sedangkan Argentina menghuni peringkat ketiga dengan enam poin, dan dua bonus point, demikian dilansir laman resmi turnamen.
Laga melawan Argentina otomatis usai ketika Tomas Lavinini mendapat kartu merah akibat melakukan high tackle terhadap Owen Farrell saat pertandingan baru berusia 17 menit. Setelah itu Inggris sukses mendulang enam try berbanding satu try yang dicatatkan negara Amerika Selatan.
Jonny May, Elliot Daly, dan Ben Youngs mengukir try pada babak pertama. Kemudian pada babak kedua giliran George Ford, Jack Nowell, dan Luke Cowan-Dickie yang mencetak try setelah turun minum.
Baca juga: ITS juarai Robocup 2019 di Australia
Namun di antara try-try itu terdapat saat-saat permainan Inggris mengendur dan mereka kesulitan mengatasi penampilan gagah berani Argentina.
"Menurut saya, secara kendali permainan itu masih dapat diterima, namun kami beberapa kali membiarkan permainan menjadi menggila, memaksa melakukan beberapa hal, dan membiarkan Argentina menguasai permainan," kata kapten Inggris Owen Farrell seperti dilansir AFP.
Dalam laga tersebut Farrell mengukir tiga konversi serta satu penalti.
Pada pertandingan yang dimainkan lebih awal, pemain muda Australia Jordan Petaia mengukir namanya di ajang besar ketika ia mencetak satu try saat timnya menang 45-10 atas Uruguay.
Selain itu, dalam laga yang dimainkan di Stadion Oita tersebut, Tevita Kuridrani dan Dane Haylett-Petty masing-masing mengukir dua try saat The Wallabies mencetak tujuh berbanding satu try atas lawannya.
Baca juga: Sepak bola memasyarakat, namun krisis pemain
Petaia harus menunggu 23 menit untuk dapat menyentuh bola, namun semenit kemudian ia mencatatkan namanya di papan skor ketika ia berlari melewati dua pemain bertahan untuk menembus garis belakang Uruguay.
Pada usia 19 tahun 204 hari, ia menjadi pencetak try kedua sepanjang sejarah Piala Dunia Rugby.
Beberapa saat kemudian, Petaia membuka pertahanan lawan dan mengirimkan bola kepada Kuridrani untuk mencetak satu dari dua try yang dibukukannya.
"Ia (Petaia) mencetak try bagus, memainkan peran besar dalam try lainnya, dan hanya melakukan hal kecil seperti ketika ia berlari di samping dan bergerak masuk untuk menjaga bola tetap hidup," kata pelatih Australia Michael Cheika.
Sementara itu tuan rumah Jepang membuat para penggemar menggila dengan kemenangan beruntun ketiga mereka. Brave Blossom menang 38-19 atas Samoa di Stadion Toyota.
Kotaro Matshusima mencetak try keempat untuk membuat mereka mendapatkan bonus point yang penting. Kemenangan ini membawa Jepang memuncaki klasemen Pool A dengan 14 poin, dan dua bonus point.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Kemenangan ini membuat Inggris mengoleksi 15 poin dengan tiga bonus point, sedangkan Argentina menghuni peringkat ketiga dengan enam poin, dan dua bonus point, demikian dilansir laman resmi turnamen.
Laga melawan Argentina otomatis usai ketika Tomas Lavinini mendapat kartu merah akibat melakukan high tackle terhadap Owen Farrell saat pertandingan baru berusia 17 menit. Setelah itu Inggris sukses mendulang enam try berbanding satu try yang dicatatkan negara Amerika Selatan.
Jonny May, Elliot Daly, dan Ben Youngs mengukir try pada babak pertama. Kemudian pada babak kedua giliran George Ford, Jack Nowell, dan Luke Cowan-Dickie yang mencetak try setelah turun minum.
Baca juga: ITS juarai Robocup 2019 di Australia
Namun di antara try-try itu terdapat saat-saat permainan Inggris mengendur dan mereka kesulitan mengatasi penampilan gagah berani Argentina.
"Menurut saya, secara kendali permainan itu masih dapat diterima, namun kami beberapa kali membiarkan permainan menjadi menggila, memaksa melakukan beberapa hal, dan membiarkan Argentina menguasai permainan," kata kapten Inggris Owen Farrell seperti dilansir AFP.
Dalam laga tersebut Farrell mengukir tiga konversi serta satu penalti.
Pada pertandingan yang dimainkan lebih awal, pemain muda Australia Jordan Petaia mengukir namanya di ajang besar ketika ia mencetak satu try saat timnya menang 45-10 atas Uruguay.
Selain itu, dalam laga yang dimainkan di Stadion Oita tersebut, Tevita Kuridrani dan Dane Haylett-Petty masing-masing mengukir dua try saat The Wallabies mencetak tujuh berbanding satu try atas lawannya.
Baca juga: Sepak bola memasyarakat, namun krisis pemain
Petaia harus menunggu 23 menit untuk dapat menyentuh bola, namun semenit kemudian ia mencatatkan namanya di papan skor ketika ia berlari melewati dua pemain bertahan untuk menembus garis belakang Uruguay.
Pada usia 19 tahun 204 hari, ia menjadi pencetak try kedua sepanjang sejarah Piala Dunia Rugby.
Beberapa saat kemudian, Petaia membuka pertahanan lawan dan mengirimkan bola kepada Kuridrani untuk mencetak satu dari dua try yang dibukukannya.
"Ia (Petaia) mencetak try bagus, memainkan peran besar dalam try lainnya, dan hanya melakukan hal kecil seperti ketika ia berlari di samping dan bergerak masuk untuk menjaga bola tetap hidup," kata pelatih Australia Michael Cheika.
Sementara itu tuan rumah Jepang membuat para penggemar menggila dengan kemenangan beruntun ketiga mereka. Brave Blossom menang 38-19 atas Samoa di Stadion Toyota.
Kotaro Matshusima mencetak try keempat untuk membuat mereka mendapatkan bonus point yang penting. Kemenangan ini membawa Jepang memuncaki klasemen Pool A dengan 14 poin, dan dua bonus point.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019