Tim robot sepak bola dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yakni Tim Ichiro ITS meraih juara pertama pada kompetisi Robocup Humanoid Soccer League kategori Teen Size Technical Challenge di ajang tahunan Robocup 2019 di Sydney, Australia, Senin (8/7).
Leader Team Ichiro ITS Sulaiman Ali melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Surabaya, Senin, menjelaskan pada ajang perlombaan Robocup 2019 ini, Tim Ichiro ITS mengirimkan dua kategori, yaitu Teen Size dan Kid Size.
"Untuk kategori Kid Size, robot yang bertanding berukuran 40 - 90 centimeter (cm) dengan jumlah pemain maksimal empat robot untuk masing-masing tim. Sedangkan untuk kategori Teen Size, robot yang bertanding berukuran 80 - 140 centimeter dengan jumlah pemain maksimal tiga robot untuk masing-masing tim," katanya.
Namun, pada kategori teen size yang terdapat delapan tim dari berbagai negara besar, antara lain dari China, Iran, Australia, Jerman, Brazil, Korea, dan lain sebagainya, Ichiro hanya mampu juara ke-3 setelah mengalahkan tim dari Korea dengan skor 3-0.
Menurut mahasiswa D3 Teknik Elektro Otomasi ini, Tim Ichiro Teen Size ini memang mengalami beberapa perubahan mekanik yang cukup banyak di tahun ini, tujuannya agar dapat membuat robot yang lebih stabil dan lincah daripada tahun sebelumnya.
Ketika diuji dalam perlombaan ini, robot tersebut memang lebih cepat dari tahun sebelumnya. "Namun masih lemah ketika bertabrakan dengan robot dari tim lain ketika pertandingan sehingga sering terjadi masalah mekanik," katanya.
Selain itu, lanjut Ali, pada tahun ini tim Ichiro Teen Size hanya membawa dua robot untuk ditandingkan, sedangkan tim dari negara lain membawa lebih dari tiga robot. Hal itu tentu membuat kompetisi menjadi lebih sulit bagi Tim Ichiro Teen Size dibanding tahun sebelumnya. "Namun, di sisi lain yaitu algoritma bermain bola dan pendeteksian bola robot Ichiro Teen Size lebih bagus dibanding dari tim lain," ujarnya.
Sedangkan untuk Tim IRIS ITS, sukses menduduki posisi ke-4 dari sembilan peserta yang ada pada Round Robin pertama. Untuk menentukan tim yang lolos ke semifinal, dilakukan tanding ulang pada Round Robin kedua. Tim IRIS ITS telah melewati pertandingan sengit dan salah satunya mendapatkan skor 1 - 0 atas Tim Musashi dari Jepang.
Namun, pada akhir perlombaan, Tim IRIS ITS hanya mampu finish di peringkat ke-5. Akan tetapi, hasil tersebut merupakan sebuah pencapaian besar bagi Tim IRIS ITS, karena mereka baru pertama kali ikut di ajang ini dan mampu menang dalam beberapa kali pertandingan melawan tim-tim yang sudah berpengalaman seperti tim dari Belanda dan Jepang.
Sementara itu, Pembina Tim Robotika ITS, Muhtadin ST MT juga mangaku bahwa capaian dari Tim Ichiro pada Robocup 2019 sangatlah bagus, karena telah berhasil mendapatkan ketiga prestasi sekaligus. Meskipun turun dibanding tahun lalu yang menjadi juara pertama.
"Tim-tim lain yang bertanding pada kategori Teen Size hampir semuanya memiliki empat sampai lima robot humanoid, sedangkan Ichiro hanya memiliki dua robot humanoid," ujarnya.
Muhtadin juga mengakui bahwa mahasiswa ITS memiliki daya juang yang sangat baik. Hal ini terbukti ketika pertandingan banyak sekali terjadi kerusakan mekanik dan elektronik pada salah satu robotnya.
Bahkan, sering kali robot tim ITS ini mati ketika pertandingan dan harus mengganti gear set motor. Tapi mereka tidak menunjukkan rasa putus asa sama sekali.
Target ke depan, Ichiro ITS mempersiapkan perlomban FIRA Hurocup 2019 yang akan diselenggarakan di Korea pada Agustus 2019 mendatang.
"Harapannya, prestasi sebaik mungkin bisa didapatkan seperti tahun kemarin, yaitu sebanyak 16 penghargaan atau bahkan melampauinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Leader Team Ichiro ITS Sulaiman Ali melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Surabaya, Senin, menjelaskan pada ajang perlombaan Robocup 2019 ini, Tim Ichiro ITS mengirimkan dua kategori, yaitu Teen Size dan Kid Size.
"Untuk kategori Kid Size, robot yang bertanding berukuran 40 - 90 centimeter (cm) dengan jumlah pemain maksimal empat robot untuk masing-masing tim. Sedangkan untuk kategori Teen Size, robot yang bertanding berukuran 80 - 140 centimeter dengan jumlah pemain maksimal tiga robot untuk masing-masing tim," katanya.
Namun, pada kategori teen size yang terdapat delapan tim dari berbagai negara besar, antara lain dari China, Iran, Australia, Jerman, Brazil, Korea, dan lain sebagainya, Ichiro hanya mampu juara ke-3 setelah mengalahkan tim dari Korea dengan skor 3-0.
Menurut mahasiswa D3 Teknik Elektro Otomasi ini, Tim Ichiro Teen Size ini memang mengalami beberapa perubahan mekanik yang cukup banyak di tahun ini, tujuannya agar dapat membuat robot yang lebih stabil dan lincah daripada tahun sebelumnya.
Ketika diuji dalam perlombaan ini, robot tersebut memang lebih cepat dari tahun sebelumnya. "Namun masih lemah ketika bertabrakan dengan robot dari tim lain ketika pertandingan sehingga sering terjadi masalah mekanik," katanya.
Selain itu, lanjut Ali, pada tahun ini tim Ichiro Teen Size hanya membawa dua robot untuk ditandingkan, sedangkan tim dari negara lain membawa lebih dari tiga robot. Hal itu tentu membuat kompetisi menjadi lebih sulit bagi Tim Ichiro Teen Size dibanding tahun sebelumnya. "Namun, di sisi lain yaitu algoritma bermain bola dan pendeteksian bola robot Ichiro Teen Size lebih bagus dibanding dari tim lain," ujarnya.
Sedangkan untuk Tim IRIS ITS, sukses menduduki posisi ke-4 dari sembilan peserta yang ada pada Round Robin pertama. Untuk menentukan tim yang lolos ke semifinal, dilakukan tanding ulang pada Round Robin kedua. Tim IRIS ITS telah melewati pertandingan sengit dan salah satunya mendapatkan skor 1 - 0 atas Tim Musashi dari Jepang.
Namun, pada akhir perlombaan, Tim IRIS ITS hanya mampu finish di peringkat ke-5. Akan tetapi, hasil tersebut merupakan sebuah pencapaian besar bagi Tim IRIS ITS, karena mereka baru pertama kali ikut di ajang ini dan mampu menang dalam beberapa kali pertandingan melawan tim-tim yang sudah berpengalaman seperti tim dari Belanda dan Jepang.
Sementara itu, Pembina Tim Robotika ITS, Muhtadin ST MT juga mangaku bahwa capaian dari Tim Ichiro pada Robocup 2019 sangatlah bagus, karena telah berhasil mendapatkan ketiga prestasi sekaligus. Meskipun turun dibanding tahun lalu yang menjadi juara pertama.
"Tim-tim lain yang bertanding pada kategori Teen Size hampir semuanya memiliki empat sampai lima robot humanoid, sedangkan Ichiro hanya memiliki dua robot humanoid," ujarnya.
Muhtadin juga mengakui bahwa mahasiswa ITS memiliki daya juang yang sangat baik. Hal ini terbukti ketika pertandingan banyak sekali terjadi kerusakan mekanik dan elektronik pada salah satu robotnya.
Bahkan, sering kali robot tim ITS ini mati ketika pertandingan dan harus mengganti gear set motor. Tapi mereka tidak menunjukkan rasa putus asa sama sekali.
Target ke depan, Ichiro ITS mempersiapkan perlomban FIRA Hurocup 2019 yang akan diselenggarakan di Korea pada Agustus 2019 mendatang.
"Harapannya, prestasi sebaik mungkin bisa didapatkan seperti tahun kemarin, yaitu sebanyak 16 penghargaan atau bahkan melampauinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019