Denpasar (Antara Bali) - Bunga bangkai setinggi 45 cm dan lebar sekitar 25 cm, tumbuh di pekarangan milik Made Suarjana di Banjar Sema, Payangan, dekat kawasan wisata Ubud, Kabupaten Giantar, atau 35 kilometer timur laut Denpasar.
Bunga bangkai berwarna merah marun itu, diketemukan tumbuh berjarak satu meter dari tembok penyengker Pura Panti tempat persembahyangan keluarga besarnya, yang banyak dihinggapi lalat besar atau istilah setempat "buyung bangkai".
"Saya baru pertama menemukan bunga sebesar ini dan dihingggapi buyung bangkai. Saya agak takut melihatnya," tutur Ni Wayan Mariani penghuni rumah yang menemukan bunga tersebut, Kamis.
Masyarakat tidak banyak yang tahu proses tumbuhnya bunga jenis langka tersebut dan wanita setengah baya itu saat pertama kali melihatnya tidak berani memberitahukan kepada tetangga atau masyarakat sekitarnya.
Hal itu dikarenakan bunga bangkai bisa menyebarkan bau busuk, terutama setelah layu.
Made Suarjana mengatakan, bunga yang muncul saat musim hujan itu dinilai sebagai jenis langka. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai "bunga lading" yang bisa menyebarkan bau busuk.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Bunga bangkai berwarna merah marun itu, diketemukan tumbuh berjarak satu meter dari tembok penyengker Pura Panti tempat persembahyangan keluarga besarnya, yang banyak dihinggapi lalat besar atau istilah setempat "buyung bangkai".
"Saya baru pertama menemukan bunga sebesar ini dan dihingggapi buyung bangkai. Saya agak takut melihatnya," tutur Ni Wayan Mariani penghuni rumah yang menemukan bunga tersebut, Kamis.
Masyarakat tidak banyak yang tahu proses tumbuhnya bunga jenis langka tersebut dan wanita setengah baya itu saat pertama kali melihatnya tidak berani memberitahukan kepada tetangga atau masyarakat sekitarnya.
Hal itu dikarenakan bunga bangkai bisa menyebarkan bau busuk, terutama setelah layu.
Made Suarjana mengatakan, bunga yang muncul saat musim hujan itu dinilai sebagai jenis langka. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai "bunga lading" yang bisa menyebarkan bau busuk.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011