Bengkulu (Antara Bali) - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) menyebutkan dua bunga langka asal hutan Sumatera yakni Rafflesia
dan Amorphopallus terancam punah seiring alih fungsi habitat dua puspa
tersebut bagi berbagai kepentingan.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati dalam
rilis yang diterima di Bengkulu, Jumat menyebutkan dua bunga yang
berstatus langka itu perlu diselamatkan dengan menggandeng semua pihak
mulai dari peneliti, pemerintah dan masyarakat.
"Tidak banyak waktu yang tersisa bagi para ahli botani untuk
mengaplikasikan penelitian untuk konservasi dua bunga raksasa ini," kata
Enny.
Kondisi keterancaman dua bunga tersebut melatarbelakangi LIPI
menggelar simposium internasional Rafflesia arnoldii dan Amorphopallus
titanum di Bengkulu pada 14 September hingga 16 September 2016.
Ia mengatakan kelangkaan puspa tersebut mengindikasikan terjadinya
perubahan pada hutan Sumatera, khususnya Bengkulu yang menjadi habitat
asli tumbuhan itu. Padahal ada aspek biologi yang masih menjadi misteri tentang kondisi ideal bagi habitat kedua tanaman tersebut.
Karena itu, LIPI menggagas forum internasional yang mempertemukan
para peneliti dan akademisi yang peduli terhadap kelestarian bunga
langka tersebut. "Forum ini diharapkan bisa membangun perspektif untuk menyelamatkan tumbuhan langka rafflesia dan amorphopallus," katanya.
Enny menambahkan bahwa dalam penyelenggaraan forum tersebut
pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Hutan Bengkulu masih menyimpan empat jenis Rafflesia antara lain
jenis arnoldii, gadutensis, bengkuluensis dan hasselti. Sedangkan
Amorphophallus antara lain jenis titanum, phaeonifolius, gigas dan
variabilis. (WDY)
Raffflesia dan Amorphopallus Terancam Punah
Jumat, 11 September 2015 17:16 WIB