Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menekankan agar masjid memiliki fungsi ekonomi untuk memakmurkan masyarakat di sekitarnya.
"Jangan sampai masjidnya megah tapi rumah-rumah penduduk di sekitarnya reot dan banyak kemiskinan," ucap JK saat pelantikan Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia Jawa Timur periode 2019-2024 di Surabaya, Kamis.
Ia mendorong agar Dewan Masjid Indonesia memiliki program-program yang memakmurkan masjid sekaligus masyarakat di sekitarnya.
"Masjid-masjid di Indonesia ini dibangun oleh masyarakat. Seperti Masjid Nasional Al Akbar Surabaya itu benar milik pemerintah tapi dana pembangunannya dari masyarakat. Untuk itu masalah kemasyarakatan memajukan umat bisa dilakukan di masjid," ucapnya.
Dia mencontohkan, setelah shalat magrib bisa membicarakan tentang ekonomi, pendidikan, lingkungan dan sebagainya, terlebih orang-orang datang ke masjid tidak perlu undangan.
"Apalagi tiap hari Jumat banyak orang datang ke masjid. Karena itu dewan masjid harus punya program-program yang dapat memakmurkan masyarakat," tuturnya.
Baca juga: PBNU prioritaskan penanganan masjid di BUMN jelang Muktamar
Wakil Presiden Republik Indonesia itu mengungkapkan isu yang paling krusial saat ini adalah mengurangi kemiskinan sehingga masjid harus punya fungsi ekonomi.
"Kita lihat di masjid-masjid setiap selesai jumatan banyak perdagangan. Biarkan saja, jangan dilarang. Itu yang jual adalah orang-orang islam pribumi. Biarkan barang-barang dagangan mereka laku," katanya.
Pengurus Dewan Masjid Indonesia, kata dia, perlu menambahkan program-program ekonomi lainnya, seperti mengoordinasikan bank dengan masjid untuk memajukan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Kita bisa menghubungkan bank syariah dengan masjid. Bisa juga membuat pelatihan-pelatihan di masjid. Misalnya mengundang orang perindustrian untuk memaparkan bagaimana industri kecil bisa dikelola oleh masyarakat," ujarnya.
Jusuf Kalla juga berpesan agar takmir atau pengurus masjid dalam menjalankan program-program untuk memakmurkan masyarakat itu harus ikhlas.
"Karena kalau dijalankan dengan ikhlas, semuanya menjadi mudah," kata JK, sapaan akrabnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019