Coca-Cola Amatil Indonesia atau CCAI (Amatil Indonesia) menginvestasikan 24 juta dolar AS dalam lini produksi Affordable Single Serve Package (ASSP) kedua di pabrik Pasuruan, Jawa Timur, untuk pengembangan bisnis di kawasan Indonesia Timur dan juga termasuk Bali.
"Lini baru ini akan mendukung Amatil Indonesia untuk memasok plastik ringan berkualitas tinggi dengan lapisan kaca yang akan meningkatkan daya tahan kemasan sebanyak 260 juta botol setiap tahunnya di seluruh JawaTimur dan Indonesia Timur, termasuk Bali dan KepulauanTimur, Sulawesi, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan," kata Group Managing Director Coca-Cola Amatil Group (Amatil), Alison Watkins, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis.
Didampingi Presiden Direktur Amatil Indonesia, Kadir Gunduz, ia meresmikan fasilitas terbaru di pabrik tersebut bersama Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian RI, Abdul Rochim, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim, Wahid Wahyudi, di Pasuruan pada Rabu (2/10) lalu.
Saat ini, Jawa Timur memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari total produksi Amatil Indonesia secara nasional melalui pabrik Pasuruan yang menaungi tujuh lini produksi. Total produksi di pabrik Pasuruan akan meningkatkan hasil produksi yang signifikan sebesar 130.000 preform/jam, serta kapasitas penyimpanan produk sebanyak 40,3 juta botol dan 7.100 paletpreform.
Sejak tahun 2014, Amatil Indonesia telah menginvestasikan lebih dari 379 juta dolar AS (Rp5,51 triliun) dengan meresmikan begitu banyak fasilitas baru sebagai bentuk komitmen untuk bertumbuh di Indonesia, termasuk 22 jalur produksi di seluruh operasi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan lini produksi ASSP pertama di pabrik Cikedokan, Jawa Barat.
Jalur ASSP terbaru dibangun untuk membantu Amatil Indonesia dalam melayani pasar yang terus bertumbuh di Indonesia timur, bersama fasilitas yang diresmikan pada tahun 2017, Mega Distribution Centre (Mega DC) dan pabrik Preform dengan total investasi 68 juta dolar AS.
"Fasilitas yang kami resmikan ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk terus bertumbuh dan berinovasi di Indonesia. Perjalanan kami telah dimulai sejak 27 tahun yang lalu dan kami telah mengembangkan bisnis kami menjadi salah satu perusahaan minuman regional terbesar yang menyajikan minuman favorit Indonesia. Dengan kapasitas 260 juta botol per tahun, lini ASSP dapat menghasilkan banyak kemasan dengan kecepatan lebih cepat dan di saat yang sama mengurangi jumlah plastik," kata Presiden Direktur Amatil Indonesia, Kadir Gunduz.
Mengenai komitmen jangka panjang Amatil Indonesia, Group Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins menjelaskan tentang pentingnya membangun bisnis yang berkelanjutan untuk menopang kinerja perusahaan.
"Kami bangga dengan kemajuan yang telah dicapai terhadap sasaran keberlanjutan kami serta komitmen pertumbuhan Amatil di Indonesia, terutama pengadaan kemasan yang berkelanjutan. Melalui teknologi lapisan ASSP, kita dapat membuat botol PET yang jauh lebih ringan dan mengurangi jumlah plastik yang digunakan. Lini ASSP adalah salah satu dari banyak program yang kami kejar dalam mencapai empat pilar keberlanjutan terintegrasi, yakni People, Wellbeing, Environment danCommunity," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Lini baru ini akan mendukung Amatil Indonesia untuk memasok plastik ringan berkualitas tinggi dengan lapisan kaca yang akan meningkatkan daya tahan kemasan sebanyak 260 juta botol setiap tahunnya di seluruh JawaTimur dan Indonesia Timur, termasuk Bali dan KepulauanTimur, Sulawesi, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan," kata Group Managing Director Coca-Cola Amatil Group (Amatil), Alison Watkins, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis.
Didampingi Presiden Direktur Amatil Indonesia, Kadir Gunduz, ia meresmikan fasilitas terbaru di pabrik tersebut bersama Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian RI, Abdul Rochim, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim, Wahid Wahyudi, di Pasuruan pada Rabu (2/10) lalu.
Saat ini, Jawa Timur memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari total produksi Amatil Indonesia secara nasional melalui pabrik Pasuruan yang menaungi tujuh lini produksi. Total produksi di pabrik Pasuruan akan meningkatkan hasil produksi yang signifikan sebesar 130.000 preform/jam, serta kapasitas penyimpanan produk sebanyak 40,3 juta botol dan 7.100 paletpreform.
Sejak tahun 2014, Amatil Indonesia telah menginvestasikan lebih dari 379 juta dolar AS (Rp5,51 triliun) dengan meresmikan begitu banyak fasilitas baru sebagai bentuk komitmen untuk bertumbuh di Indonesia, termasuk 22 jalur produksi di seluruh operasi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan lini produksi ASSP pertama di pabrik Cikedokan, Jawa Barat.
Jalur ASSP terbaru dibangun untuk membantu Amatil Indonesia dalam melayani pasar yang terus bertumbuh di Indonesia timur, bersama fasilitas yang diresmikan pada tahun 2017, Mega Distribution Centre (Mega DC) dan pabrik Preform dengan total investasi 68 juta dolar AS.
"Fasilitas yang kami resmikan ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk terus bertumbuh dan berinovasi di Indonesia. Perjalanan kami telah dimulai sejak 27 tahun yang lalu dan kami telah mengembangkan bisnis kami menjadi salah satu perusahaan minuman regional terbesar yang menyajikan minuman favorit Indonesia. Dengan kapasitas 260 juta botol per tahun, lini ASSP dapat menghasilkan banyak kemasan dengan kecepatan lebih cepat dan di saat yang sama mengurangi jumlah plastik," kata Presiden Direktur Amatil Indonesia, Kadir Gunduz.
Mengenai komitmen jangka panjang Amatil Indonesia, Group Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins menjelaskan tentang pentingnya membangun bisnis yang berkelanjutan untuk menopang kinerja perusahaan.
"Kami bangga dengan kemajuan yang telah dicapai terhadap sasaran keberlanjutan kami serta komitmen pertumbuhan Amatil di Indonesia, terutama pengadaan kemasan yang berkelanjutan. Melalui teknologi lapisan ASSP, kita dapat membuat botol PET yang jauh lebih ringan dan mengurangi jumlah plastik yang digunakan. Lini ASSP adalah salah satu dari banyak program yang kami kejar dalam mencapai empat pilar keberlanjutan terintegrasi, yakni People, Wellbeing, Environment danCommunity," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019