Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menyelenggarakan peringatan Hari Kopi Sedunia yang diisi dengan sejumlah kegiatan, setelah pada tahun sebelumnya juga menyelenggarakan kegiatan serupa.

"Peringatan Hari Kopi Sedunia ini bertujuan untuk merayakan gerakan peningkatan produktivitas dan kualitas kopi nusantara serta mempromosikan peningkatan konsumsi kopi nusantara," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Selasa.

Ia mengatakan Hari Kopi Sedunia kesempatan yang baik mempromosikan produk-produk kopi spesial dan mempertemukan pelaku usaha kopi dan para penikmat kopi.

Pelaku usaha kopi di Badung, Wabup Suiasa berharap mereka terus dapat menjaga kemitraan dengan petani kopi, mengingat produk kopi Badung telah mampu menembus pasar ekspor, seperti Korea, Belgia, Dubai, Jerman, dan Jepang.

Ia mengatakan komoditas kopi dapat memberikan peluang penyerapan tenaga kerja, khususnya anak-anak muda, yang memiliki talenta untuk berinovasi dalam usaha kopi.

Dalam kesempatan itu, ia bersama Ketua DPRD Badung Putu Parwata juga mendemonstrasikan cara penyeduhan Cascara atau teh dari kulit kopi.

"Saya menyambut gembira dengan diperkenalkannya teh Cascara dari kulit kopi yang telah memiliki pangsa pasar cukup bagus untuk ekspor terutama ke Jepang ini," katanya.

Ia berharap, para pelaku usaha kopi terus melakukan peningkatan kualitas kopi yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Badung.

Wabup Suiasa menambahkan dengan kualitas dan produksi kopi Badung Utara yang  menjanjikan, hal itu dapat mewujudkan pabrik kopi di Badung.

"Selain itu pada bulan November mendatang, kami juga akan melakukan penanaman bibit kopi unggul sebanyak 11.200 pohon di lahan seluas 15 hektare yang dua tahun sudah menghasilkan untuk mendukung sektor pertanian dan terwujudnya Badung Agro Techno Park di Badung Utara," ujarnya.

Baca juga: Koster inginkan kopi Kintamani tembus pasar ekspor

Dalam peringatan tersebut, juga digelar sesi diskusi dengan petani kopi setempat, salah satunya I Wayan Selamat dari Desa Belok Sidan, Badung yang telah mengemas kopinya dengan nama "Bon Belok Kopi".

Ia menjelaskan kopi tersebut sudah menembus pasar Jepang melalui pemasaran dengan The Koop Coffe di Seminyak, Kuta. Kopi Bon juga menjalin kemitraan dalam pemasaran kopi dengan Roastery "Nira Bali Coffee".

"Kapasitas produksi yang mampu disediakan oleh Bon Belok Kopi untuk kedua mitra kerja ini kurang lebih mencapai 2,5 ton per tahun," katanya.

Pelaksana Tugas  Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Ketut Sudarsana mengatakan peringatan Hari Kopi Sedunia gagasan yang muncul mengingat tren kopi saat ini semakin mendunia.

Baca juga: Peringati hari kopi, Badung bagikan 1.000 kopi gratis

Peringatan tersebut telah dimulai sejak 2015 dan diperingati setiap 1 Oktober.

Menurut data Internasional Coffee Organization (ICO) pada 2014, Indonesia negara ke-4  penghasil kopi terbesar di dunia. Selain produksinya terbesar, Indonesia juga menjadi negara yang memiliki varietas kopi beragam yang tiap varietasnya memiliki keunikan masing-masing.

"Hari kopi sedunia kami harapkan dapat menjadi wadah untuk mendapatkan pengetahuan mengenai kopi. Kopi tidak sekadar minuman namun di dalamnya ada profesi dan karya seni," katanya.

Baca juga: BUMDes Tabanan produksi kopi

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019