Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, mengadakan Lovina Festival (Lovfest) atau Festival Lovina ke-8 pada 27-30 September yang dirangkaikan dengan acara Wonderfull Sail to Indonesia di kawasan Pantai Lovina, Buleleng, Bali.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam keterangan pers yang diterima di Singaraja, Sabtu, mengatakan acara itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Bumi Panji Sakti, serta mengembangkan segala potensi yang ada, baik dari sektor pariwisata, seni, budaya dan wisata bahari.
"Upaya pengembangan pariwisata di Buleleng dilakukan dari berbagai potensi yang ada di Buleleng, secara paralel dan terintegrasi, diantaranya festival, aksesibilitas, hingga pengembangan budaya, dan etika di kalangan masyarakat berkembang sangat baik saat ini," katanya.
Baca juga: "Fishing competition" di Lovina-Buleleng jadi atraksi wisata bahari
Menurut Bupati Suradnyana, pada Festival Lovina ini hampir seluruh masyarakat di Buleleng berlomba-lomba untuk mengedepankan kebudayaannya melalui pentas seni yang diselenggarakan dimulai dari masing-masing Banjar, Desa hingga Kecamatan.
"Jadi, ada kebanggaan tersendiri untuk memperlihatkan kepada wisatawan bahwa Buleleng memiliki budaya yang sangat kuat, tidak kalah dengan daerah Bali Selatan," ujarnya.
Selain untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir ke Buleleng, kata Bupati Agus Suradnyana, kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk membuat para wisatawan untuk bisa lebih lama tinggal dan menghabiskan waktu liburan di Buleleng.
"Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan berbagai potensi di Buleleng, hanya saja pelaksanaan festival dinilai yang paling signifikan diantara upaya-upaya lainnya, karena itu Pemkab Buleleng sedang memperjuangkan aksesibilitas melalui udara, darat dan laut untuk menunjang pengembangan potensi," katanya.
Ia menjelaskan yang dimaksud paralel di sini yakni dukungan serta masukan yang konstruktif dari masyarakat. "Lebih baik kita berbicara hal-hal yang sifatnya membangun daripada berbicara hal yang tidak baik," tambahnya.
Baca juga: Lovina Festival Tampilkan Kesenian Klasik Bali Utara
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Asep Djembar Muhammad, yang membuka festival itu menjelaskan festival adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mempromosikan suatu daerah atau destinasi pariwisata yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kunjungan wisatawan.
Menurutnya, sebuah festival mempunyai manfaat berganda baik langsung maupun tidak langsung yakni sebagai ikon untuk mendatangkan wisatawan secara langsung dengan mengikuti rangkaian festival, memotivasi masyarakat lokal untuk dapat terlibat dalam kegiatan kepariwisataan dan mengembangkan kreativitasnya masing-masing.
"Bali telah menjadi tujuan utama destinasi di dunia yang telah ditetapkan di Thailand, maka dari itu kami dari Kemenpar RI akan terus mendukung segala upaya yang dilakukan di Buleleng,” katanya.
Baca juga: 38 penyelam bersihkan sampah plastik di laut Buleleng
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam keterangan pers yang diterima di Singaraja, Sabtu, mengatakan acara itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Bumi Panji Sakti, serta mengembangkan segala potensi yang ada, baik dari sektor pariwisata, seni, budaya dan wisata bahari.
"Upaya pengembangan pariwisata di Buleleng dilakukan dari berbagai potensi yang ada di Buleleng, secara paralel dan terintegrasi, diantaranya festival, aksesibilitas, hingga pengembangan budaya, dan etika di kalangan masyarakat berkembang sangat baik saat ini," katanya.
Baca juga: "Fishing competition" di Lovina-Buleleng jadi atraksi wisata bahari
Menurut Bupati Suradnyana, pada Festival Lovina ini hampir seluruh masyarakat di Buleleng berlomba-lomba untuk mengedepankan kebudayaannya melalui pentas seni yang diselenggarakan dimulai dari masing-masing Banjar, Desa hingga Kecamatan.
"Jadi, ada kebanggaan tersendiri untuk memperlihatkan kepada wisatawan bahwa Buleleng memiliki budaya yang sangat kuat, tidak kalah dengan daerah Bali Selatan," ujarnya.
Selain untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang hadir ke Buleleng, kata Bupati Agus Suradnyana, kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk membuat para wisatawan untuk bisa lebih lama tinggal dan menghabiskan waktu liburan di Buleleng.
"Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan berbagai potensi di Buleleng, hanya saja pelaksanaan festival dinilai yang paling signifikan diantara upaya-upaya lainnya, karena itu Pemkab Buleleng sedang memperjuangkan aksesibilitas melalui udara, darat dan laut untuk menunjang pengembangan potensi," katanya.
Ia menjelaskan yang dimaksud paralel di sini yakni dukungan serta masukan yang konstruktif dari masyarakat. "Lebih baik kita berbicara hal-hal yang sifatnya membangun daripada berbicara hal yang tidak baik," tambahnya.
Baca juga: Lovina Festival Tampilkan Kesenian Klasik Bali Utara
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Asep Djembar Muhammad, yang membuka festival itu menjelaskan festival adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mempromosikan suatu daerah atau destinasi pariwisata yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kunjungan wisatawan.
Menurutnya, sebuah festival mempunyai manfaat berganda baik langsung maupun tidak langsung yakni sebagai ikon untuk mendatangkan wisatawan secara langsung dengan mengikuti rangkaian festival, memotivasi masyarakat lokal untuk dapat terlibat dalam kegiatan kepariwisataan dan mengembangkan kreativitasnya masing-masing.
"Bali telah menjadi tujuan utama destinasi di dunia yang telah ditetapkan di Thailand, maka dari itu kami dari Kemenpar RI akan terus mendukung segala upaya yang dilakukan di Buleleng,” katanya.
Baca juga: 38 penyelam bersihkan sampah plastik di laut Buleleng
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019