Indonesia kembali dipercaya oleh komunitas internasional di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kali ini sebagai Wakil Presiden Majelis Umum (MU) PBB ke-74, periode 2019-2020.
Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Duta Besar Dian Triansyah Djani di Markas Besar PBB di New York, Rabu (18/9), terpilih sebagai Wapres MU PBB ke-74 secara aklamasi pada 4 Juni 2019 dan mulai bertugas secara efektif pada 17 September 2019, untuk periode 2019-2020.
Dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Kamis, disebutkan bahwa anggota General Committee SMU PBB ke-74 bersifat terbatas dan terdiri dari 27 anggota, yang meliputi Presiden dan 21 Wakil Presiden SMU PBB serta enam Ketua Komite Utama PBB.
Baca juga: Di PBB, Indonesia dorong kerja sama industri 4.0 dan ekonomi kreatif
Salah satu tugas pertama Dubes Djani sebagai Wapres MU PBB ke-74 adalah berpartisipasi pada pertemuan perdana General Committee MU PBB ke-74 di Markas Besar PBB di New York, Rabu (18/9).
Pertemuan General Committee ini dipimpin langsung oleh Presiden MU ke-74, Duta Besar Tijjani Muhammad-Bande dari Nigeria, dan membahas penetapan berbagai agenda yang akan dirundingkan di sidang Komite dan pleno MU PBB selama satu tahun ke depan.
Sebagai Wapres SMU PBB ke-74, Dubes Djani bertugas mendukung tugas dan mandat Presiden SMU ke-74 dalam memimpin salah satu organ utama PBB ini, termasuk dalam menjalankan dan menerjemahkan visi misi Presiden MU PBB.
Untuk SMU PBB ke-74, prioritas Presiden Muhammad-Bande akan fokus pada implementasi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan beberapa mandat PBB lainnya, khususnya di bidang perdamaian dan keamanan, penanggulangan kemiskinan dan kelaparan, peningkatan pendidikan berkualitas, serta penanganan perubahan iklim.
Prioritas Presiden SMU PBB-74 lainnya adalah mempersiapkan peringatan 75 tahun berdirinya PBB pada 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Duta Besar Dian Triansyah Djani di Markas Besar PBB di New York, Rabu (18/9), terpilih sebagai Wapres MU PBB ke-74 secara aklamasi pada 4 Juni 2019 dan mulai bertugas secara efektif pada 17 September 2019, untuk periode 2019-2020.
Dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Kamis, disebutkan bahwa anggota General Committee SMU PBB ke-74 bersifat terbatas dan terdiri dari 27 anggota, yang meliputi Presiden dan 21 Wakil Presiden SMU PBB serta enam Ketua Komite Utama PBB.
Baca juga: Di PBB, Indonesia dorong kerja sama industri 4.0 dan ekonomi kreatif
Salah satu tugas pertama Dubes Djani sebagai Wapres MU PBB ke-74 adalah berpartisipasi pada pertemuan perdana General Committee MU PBB ke-74 di Markas Besar PBB di New York, Rabu (18/9).
Pertemuan General Committee ini dipimpin langsung oleh Presiden MU ke-74, Duta Besar Tijjani Muhammad-Bande dari Nigeria, dan membahas penetapan berbagai agenda yang akan dirundingkan di sidang Komite dan pleno MU PBB selama satu tahun ke depan.
Sebagai Wapres SMU PBB ke-74, Dubes Djani bertugas mendukung tugas dan mandat Presiden SMU ke-74 dalam memimpin salah satu organ utama PBB ini, termasuk dalam menjalankan dan menerjemahkan visi misi Presiden MU PBB.
Untuk SMU PBB ke-74, prioritas Presiden Muhammad-Bande akan fokus pada implementasi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan beberapa mandat PBB lainnya, khususnya di bidang perdamaian dan keamanan, penanggulangan kemiskinan dan kelaparan, peningkatan pendidikan berkualitas, serta penanganan perubahan iklim.
Prioritas Presiden SMU PBB-74 lainnya adalah mempersiapkan peringatan 75 tahun berdirinya PBB pada 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019