Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat selama Juli 2019, Amerika Serikat menjadi pangsa ekspor terbesar sejumlah komoditas dari Pulau Dewata yang mencapai 15,81 juta dolar AS atau sekitar 35,32 persen dari total ekspor.

"Ekspor Provinsi Bali pada Juli 2019 mencapai 44,76 juta dolar AS atau meningkat sebesar 37,42 persen dibandingkan dengan bulan Juni 2019 yang mencapai 32,57 juta dolar AS," kata Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, di Denpasar, Jumat.

Secara absolut, peningkatan ekspor di bulan Juli 2019 dominan disebabkan oleh naiknya ekspor ke Amerika Serikat sebesar 5,54 juta dolar AS, terutama disebabkan oleh naiknya ekspor produk kopi, teh, rempah-rempah (berupa vanila). Sebelumnya pada Juni 2019, ekspor Bali ke Negeri Paman Sam itu total 10,26 juta dolar AS.

Baca juga: Bali jajaki pasar ekspor Salak Gula Pasir

Sementara itu negara tujuan ekspor terbesar Bali di posisi kedua hingga kelima yakni Singapura (4,02 juta dolar AS), Australia (2,94 juta dolar AS), Hong Kong (2,52 juta dolar AS), dan Jepang (2,01 juta dolar AS).

Menurut Adi, dari 10 negara utama pangsa ekspor Bali pada Juli 2019, seluruhnya mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan Juni 2019, dengan peningkatan tertinggi tercatat pada ekspor tujuan Maldives yang didominasi naiknya ekspor produk perabot dan penerangan rumah.

Jika pada Juni 2019 total nilai ekspor dari Bali ke Maldives sebesar 276.797 dolar AS, pada Juli jauh meningkat menjadi 1,02 juta dolar AS.

Baca juga: BPS: ekspor Bali naik 11 persen

Ekspor Bali dilihat dari komoditasnya di Juli 2019, yang terbesar berupa produk ikan dan udang mencapai 7,52 juta dolar AS yang tercatat meningkat 12,26 persen dibandingkan dengan pada Juni 2019.

Kemudian, komoditas ekspor utama lainnya dari Bali yakni pakaian jadi bukan rajutan (5.778.267 dolar AS), perhiasan/permata (5.453.036 dolar AS), kayu, barang dari kayu (3.464.572 dolar AS), perabot, penerangan rumah (3.258.443 dolar AS), kertas/karton (2.862.385 dolar AS), barang-barang rajutan (2.286.054 dolar AS), kopi, teh, rempah-rempah (1.570.011 dolar AS), jerami/bahan anyaman (1.295.326 dolar AS), minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian (1.253.240 dolar AS) dan ekspor komoditas lainnya 10.012.879 dolar AS).

Sementara itu, nilai impor Bali di Juli 2019 mencapai 28,58 juta dolar AS. Dibandingkan dengan total ekspor yang mencapai 44,75 juta dolar AS, maka neraca perdagangan Provinsi Bali pada Juli 2019 surplus sebesar 16,17 juta dolar AS.

Baca juga: Koster inginkan ekspor produk pertanian Bali saingi Bangkok

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019