Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh, meminta masyarakat mulai saat ini menyiapkan mental untuk beradaptasi, karena Presiden Joko Widodo telah memastikan Ibu Kota Negara Indonesia pindah ke Kalimantan yang dalam perkembangannya disepakati di Kalimantan Timur.

"Selain perlu menyiapkan mental, sumber daya manusia bagi masyarakat Mahakam Ulu juga harus ditingkatkan, karena dengan adanya ibu kota pasti akan diikuti dengan persaingan di banyak hal, sehingga warga setempat harus bersiap sejak kini sekaligus membaca peluang," ujar Bonifasius di Ujoh Bilang, Kamis.

Menurut dia, persaingan lebih ketat ketimbang saat ini atau ketika Ibu Kota Negara benar-benar pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim), antara lain persaingan tenaga kerja, persaingan produksi kerajinan tangan, persaingan produksi pertanian dalam arti luas dan lainnya sehingga masyarakat Kalimantan, khusus warga Mahakam Ulu harus siap menghadapi itu semua agar bisa mengeliminasi dampak sosial.


Setelah rapat mengenai Rancangan Undang-Undang Pertanahan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat (22/8), Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Jalil mengatakan bahwa Kaltim telah dipilih menjadi pemindahan Ibu Kota yang baru, meski belum ditentukan di kabupaten/kota mana.

Baca juga: Jokowi minta izin rakyat pindahkan ibu kota ke Kalimantan

Menurut Bonifasius, pemindahan ibu kota negara merupakan rencana besar sehingga ia mengapresiasi dan mendukung atas keputusan Presiden tersebut, karena keputusan itu dinilainya sebagai bentuk upaya pemerataan, sehingga pembangunan yang sebelumnya banyak terpusat di Pulau Jawa, maka akan segera merata yang dimulai dari Indonesia bagian tengah.

"Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Presiden RI dalam Pidato Kenegaraan pada 16 Agustus lalu, bahwa pemindahan Ibu Kota ini demi terwujudnya pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi. Ini juga merupakan visi Indonesia maju," ucap Bupati.

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019