Denpasar (Antara Bali) - Nilai ekspor perkakas rumah tangga dari Bali naik sekitar 30 persen, meskipun mendapat persaingan dari negara-negara lain.
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Peovinsi Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Selasa, mengatakan, realisasi ekspor berbagai jenis furniture buatan pengrajin daerah ini menghasilkan devisa 31 juta dolar AS selama periode Januari-September 2011.
"Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 23,7 juta dolar AS," katanya.
Pengrajin Bali sebenarnya kreatif menciptakan mata dagangan berkualitas ekspor, baik dengan rancang bangun yang diciptakannya maupun bahan baku yang dipergunakan sudah sesuai permintaan pasar.
"Hanya saja krisis ekonomi internasional yang melanda negara konsumen serta persaingan negara berkembang di Asia berpengaruh besar terhadap sepinya ekspor aneka barang seni yang dibuat antik dari Bali," kata Bagiada.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Peovinsi Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Selasa, mengatakan, realisasi ekspor berbagai jenis furniture buatan pengrajin daerah ini menghasilkan devisa 31 juta dolar AS selama periode Januari-September 2011.
"Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 23,7 juta dolar AS," katanya.
Pengrajin Bali sebenarnya kreatif menciptakan mata dagangan berkualitas ekspor, baik dengan rancang bangun yang diciptakannya maupun bahan baku yang dipergunakan sudah sesuai permintaan pasar.
"Hanya saja krisis ekonomi internasional yang melanda negara konsumen serta persaingan negara berkembang di Asia berpengaruh besar terhadap sepinya ekspor aneka barang seni yang dibuat antik dari Bali," kata Bagiada.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011