Meskipun belum dibuka, Kebun Raya Jagatnatha di Kabupaten Jembrana, Bali mulai mendapatkan kunjungan dari pemerintah daerah lain, yang ingin mengetahui proses dan teknis pembangunan kebun raya tersebut.

"Kami juga akan membangun kebun raya, yang saat ini master plannya sedang disusun LIPI. Karena Jembrana sudah duluan membangun kebun raya milik daerah, kami ingin melihat langsung ke sini," kata Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu, saat berkunjung ke Pemkab Jembrana, Selasa (20/8) yang siaran persnya diterima Rabu.

Menurut dia, salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara itu telah menyediakan lahan seluas 80 hektare di wilayah Sipirok, yang dekat dengan pusat pemerintahan kabupaten, sebagaimana halnya Kebun Jagatnatha yang berlokasi di Kota Negara.

“Potensi sumber daya biotik juga sudah dipetakan dengan melihat jenis tumbuhan serta satwa endemik yang ada. Sebagian besar didominasi vegetasi hutan sisa, dan kebun raya itu sendiri kita namakan Kebun Raya Sipirok Tapanuli Selatan," katanya.

Saat berjumpa Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, ia juga mengungkapan kekagumannya terkait kemajuan pembangunan Kebun Raya Jagatnatha yang dalam waktu relatif singkat bisa dibuka untuk umum.

“Kami terinspirasi dengan Kebun raya yang ada di Jembrana karena dengan proses hanya tiga tahun bisa terselesasikan. Hal ini bisa kami contoh di Tapanuli Selatan, terutama semangat Bapak Bupati dan Wakil Bupati beserta jajaran dalam merealisasikan kebun raya ini. Pokoknya sekali dimulai tidak boleh berhenti," katanya.

Sementara I Made Kembang Hartawan mengatakan, Kebun Raya Jagatnatha adalah mimpi besar Pemkab Jembrana karena selama ini sektor pariwisata Jembrana masih ketinggalan dibanding kabupaten lainnya di Bali.

“Selama ini wisatawan yang datang hanya numpang lewat di Jembrana menuju Badung dan sekitarnya. Ceruk itu yang ingin kami ambil, agar wisatawan bisa singgah dan membelanjakan uangnya di Jembrana. Jadi kami juga dapat bagian," katanya.

Baca juga: Kebun Raya Eka Karya Bali dikunjungi 700.000 turis setiap tahun

Terkait Kebun Raya Jagatnatha, ia mengatakan, ciri khasnya terletak pada tanaman endemik yang difokuskan pada tanaman usadha dan upakara.

Menurut dia, tema itu sesuai dengan pola masyarakat Hindu Jembrana yang religius, dan melaksanakan upacara menggunakan berbagai jenis tumbuhan sebagai sarana.

Ia mengungkapkan, tidak hanya pengembangan wisata, kebun raya ini nanti akan kaya fungsi lainnya seperti konservasi, penelitian, pendidikan, rekreasi dan ekonomi.

"Kebun Raya Jagatnatha nanti akan menjadi kebun raya yang unik, tematik dan eksklusif yang berada di dataran rendah. Kami berharap bisa menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jembrana," katanya.
 

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019