Kebun Raya Eka Karya Bali atau yang lebih dikenal dengan Kebun Raya Bedugul, di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, dikunjungi hampir 700 ribu wisatawan domestik dan mancanegara setiap tahunnya.

"Seiring dengan perjalanan usianya, jumlah pengunjung memang terus bertambah, kalau di tahun 1975 yang tercatat hanya sekitar 4.700-an, kini meningkat menjadi hampir 700.000 orang per tahun," kata Plt Kepala Seksi Pelayanan Jasa dan Informasi Kebun Raya Eka Karya Bali, Renata Lusilaora Siringo Ringo, di Tabanan, Senin.

Hari ini Kebun Raya Eka Karya Bali yang berada pada ketinggian 1.250-1.450 meter di atas permukaan laut (MDPL), merayakan hari jadinya yang ke-60. Kebun raya yang diresmikan pada 15 Juli 1959 ini merupakan kebun raya pertama karya putra bangsa Indonesia sendiri.

Pendirian kebun raya di daerah yang sejuk itu berawal dari ide Prof Ir Kusnoto Setyodiwiryo yang saat itu menjabat sebagai Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam dan merangkap Kepala Kebun Raya Bogor dan I Made Taman sebagai Kepala Lembaga Pengawetan Alam.

Tahun 1955 ide ini ditindaklanjuti dengan mengadakan pendekatan dengan Pemerintah Daerah Bali yang saat itu menjabat Gubernur Sunda Kecil (Nusa Tenggara) Tengku Daud Syah dan Residen Bali Lombok I Gusti Bagus Oka.

Pemberian nama Eka Karya pada Kebun Raya yang awalnya seluas 50 hektare tersebut karena pembangunannya dilandasi oleh kebulatan tekad antara pemerintah pusat dan derah untuk membangun sebuah kebun raya yang merupakan satu-satunya hasil karya putra-putri bangsa Indonesia.

Sedangkan tiga kebun raya lainnya di Tanah Air merupakan peninggalan Belanda yaitu Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, didirikan pada 18 Mei 1817, Kebun Raya Cibodas, Cianjur, didirikan pada 12 April 1862, Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur didirikan tanggal 30 Januari 1941

Dalam perkembangan selanjutnya Kebun Raya Bali mengalami beberapa kali perluasan mulai dari 50 hektare, 129,2 hektare dan sekarang luasnya 157,5 hektare dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan.

"Memperingati ulang tahunnya yang ke-60 kali ini, Kebun Raya Eka Karya Bali meluncurkan buku 60 Tahun Kebun Raya Bali, yang berisi tentang capaian para pemimpin Kebun Raya Bali mulai dari tahun 1959 hingga sekarang dan juga diresmikannya Taman Surya Nirwana," ujar Renata.

Taman Surya Nirwana dirancang dengan permainan berbentuk segi empat dengan kontras berbentuk lingkaran dan dilengkapi dengan tumbuhan semak dan tumbuhan merambat.

"Sesuai dengan namanya, Surya Nirwana yang berarti sinar dan suci dari surga. Oleh sebab itu, kiranya bisa menjadi inspirasi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan bersama, sesuai dengan tema yang diusung yaitu Tumbuh Bersama Dalam Perubahan," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan peluncuran Kartu Brizzi berlogo Kebun Raya Bali. Inovasi ini dilakukan Kebun Raya Bali untuk mendorong kebutuhan masyarakat akan adanya suatu alat pembayaran yang mudah, aman dan efisien, sehingga pengunjung lebih nyaman dan merasa aman, serta terciptanya administrasi yang transparan bagi Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali-LIPI.*
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019