Banjir sesaat di beberapa titik di Mina termasuk terowongan Muashim tidak berdampak atau menyebabkan jamaah sakit, atau nihil korban jiwa, termasuk jamaah dari Indonesia yang dipastikan dalam keadaan baik, meski air memasuki tenda jamaah.
Kepala Satuan Tugas Mina Akhmad Djauhari di Mina, Selasa, menegaskan pihaknya terus memantau dampak dari hujan deras yang terjadi di Mina, Senin sore (12/8) yang mengakibatkan beberapa tenda jamaah Indonesia kemasukan air.
“Tapi sampai saat ini tidak ada laporan kesakitan jamaah sebagai dampak hujan kemarin,” katanya.
Hujan deras mengguyur Kota Mekkah termasuk Mina pada Senin sore sampai setelah Ashar. Hujan terjadi di luar prediksi banyak pihak sehingga sejumlah langkah antisipasi langsung dilakukan otoritas Saudi Arabia termasuk seketika memadamkan listrik di beberapa tenda.
Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin langsung menuju ke tenda Misi Haji Indonesia untuk turut memantau kondisi di Mina.
Ia juga bermalam atau mabit di Mina untuk memastikan jamaah Indonesia tidak terdampak hal-hal yang negatif pasca-hujan terjadi.
“Ya jadi sejak pagi tadi siang kita terus memantau kondisi di Mina ini memang sesuatu yang tidak kita duga sebelumnya bahwa siang tadi hujan cukup deras tidak hanya di Mina tapi di hampir seluruh wilayah di Mekkah itu hujan deras sekali,” katanya.
Ia mengatakan hujan deras di Mina merupakan sesuatu yang jarang sekali terjadi bahkan sejak beberapa tahun terakhir atau setidaknya sejak Lukman menjadi Amirul Hajj yakni pada 2014 hingga tahun lalu tidak pernah Mina terjadi hujan deras seperti tahun ini.
“Seperti kejadian di Arafah hujan deras juga, tentu mengakibatkan aliran listrik itu terpaksa harus dimatikan karena kalau di Arafah itu instalasi listrik dibuat di bawah tenda-tenda jamaah sehingga kalau air tergenang karena hujan yang cukup deras itu akan sangat membahayakan keselamatan jamaah sehingga kemudian otoritas Saudi meminta untuk seluruh pasokan listrik di Arafah kemarin itu dimatikan,” katanya.
Baca juga: Mekkah diguyur hujan ketika lempar jumrah
Begitu pula dengan yang terjadi di Mina, standar operasional prosedur di Arab Saudi yakni jika terjadi genangan air maka sambungan listrik dimatikan sementara waktu.
“Difa’madani (penanggung jawab perhajian di Arab Saudi) meminta agar sementara waktu tenda-tenda di sejumlah Maktab dimatikan. Lalu ada Maktab 50 yang sebenarnya oleh Difa’madani sudah bisa dinyalakan menjelang Magrib tapi karena ada trafo yang terbakar karena juga konsleting listrik karena hujan, karena air masih tetap terhenti tapi kemudian bisa nyala kembali,” katanya.
Termasuk juga yang di Pos Kesehatan Indonesia di Mina yang dipastikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga aman terkendali sejak semalam.
Baca juga: Menag takziyah KH Maimoen Zubair di RS Mekkah
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Kepala Satuan Tugas Mina Akhmad Djauhari di Mina, Selasa, menegaskan pihaknya terus memantau dampak dari hujan deras yang terjadi di Mina, Senin sore (12/8) yang mengakibatkan beberapa tenda jamaah Indonesia kemasukan air.
“Tapi sampai saat ini tidak ada laporan kesakitan jamaah sebagai dampak hujan kemarin,” katanya.
Hujan deras mengguyur Kota Mekkah termasuk Mina pada Senin sore sampai setelah Ashar. Hujan terjadi di luar prediksi banyak pihak sehingga sejumlah langkah antisipasi langsung dilakukan otoritas Saudi Arabia termasuk seketika memadamkan listrik di beberapa tenda.
Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin langsung menuju ke tenda Misi Haji Indonesia untuk turut memantau kondisi di Mina.
Ia juga bermalam atau mabit di Mina untuk memastikan jamaah Indonesia tidak terdampak hal-hal yang negatif pasca-hujan terjadi.
“Ya jadi sejak pagi tadi siang kita terus memantau kondisi di Mina ini memang sesuatu yang tidak kita duga sebelumnya bahwa siang tadi hujan cukup deras tidak hanya di Mina tapi di hampir seluruh wilayah di Mekkah itu hujan deras sekali,” katanya.
Ia mengatakan hujan deras di Mina merupakan sesuatu yang jarang sekali terjadi bahkan sejak beberapa tahun terakhir atau setidaknya sejak Lukman menjadi Amirul Hajj yakni pada 2014 hingga tahun lalu tidak pernah Mina terjadi hujan deras seperti tahun ini.
“Seperti kejadian di Arafah hujan deras juga, tentu mengakibatkan aliran listrik itu terpaksa harus dimatikan karena kalau di Arafah itu instalasi listrik dibuat di bawah tenda-tenda jamaah sehingga kalau air tergenang karena hujan yang cukup deras itu akan sangat membahayakan keselamatan jamaah sehingga kemudian otoritas Saudi meminta untuk seluruh pasokan listrik di Arafah kemarin itu dimatikan,” katanya.
Baca juga: Mekkah diguyur hujan ketika lempar jumrah
Begitu pula dengan yang terjadi di Mina, standar operasional prosedur di Arab Saudi yakni jika terjadi genangan air maka sambungan listrik dimatikan sementara waktu.
“Difa’madani (penanggung jawab perhajian di Arab Saudi) meminta agar sementara waktu tenda-tenda di sejumlah Maktab dimatikan. Lalu ada Maktab 50 yang sebenarnya oleh Difa’madani sudah bisa dinyalakan menjelang Magrib tapi karena ada trafo yang terbakar karena juga konsleting listrik karena hujan, karena air masih tetap terhenti tapi kemudian bisa nyala kembali,” katanya.
Termasuk juga yang di Pos Kesehatan Indonesia di Mina yang dipastikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga aman terkendali sejak semalam.
Baca juga: Menag takziyah KH Maimoen Zubair di RS Mekkah
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019