Kepala BPBD Tabanan Ngurah Made Sucita menjelaskan kebakaran di puncak Gunung Batukaru di Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, sejak Senin (12/8) malam sudah dapat dipadamkan pada Selasa (13/8) siang.
Koresponden Antara di Tabanan melaporkan sejumlah petugas BPDB Kabupaten Tabanan bersama puluhan anggota tim relawan naik ke puncak gunung dari Pura Luhur Batukaru guna berupaya memadamkan api yang masih berkobar hingga Selasa siang.
Dengan menggunakan alat seadanya, seperti cangkul , arit dan air, puluhan petugas BPBD dan tim relawan berupaya memadamkan api yang masih berkobar. Dari video amatir berdurasi satu menit terlihat sejumlah relawan melakukan upaya pemadaman api di kawasan hutan dan lahan sekitar 300 meter per sergi itu.
"Tim kami masih berada di puncak gunung sedang berupaya memadamkan api. Jumlah tim yang bertugas ada 89 orang, kami memadamkan api dengan menggunakan alat manual, seperti cangkul , arit dan air," ujar Made Sucita.
Baca juga: BPBD Bali: Pura Puncak Kedaton aman dari kebakaran
Dari kejadian kebakaran hutan di lokasi objek wisata Pura Luhur Gunung Batukaru itu terlihat objek wisata terhindar dari kebakaran itu, bahkan wisata berjalan normal tanpa penutupan akses.
"Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut, namun penyebab terkabarnya hutan di areal objek wisata Pura Batukaru itu masih dalam penyelidikan," katanya.
Beberapa masyarakat terdekat melihat adanya titik api di puncak, bahkan beberapa masyarakat di daerah Mengwi, Kabupaten Badung, melihat langsung adanya api tersebut, karena Gunung Batukaru nampak jelas di arah barat dari beberapa desa di Kecamatan Mengwi.
Baca juga: BPBD kerahkan lima mobil pemadam atasi kebakaran bengkel di Denpasar (video)
Masyarakat sebelumnya berkumpul hingga tengah malam di lokasi kejadian, serta beberapa pejabat hadir melakukan peninjauan dan berbaur dengan masyarakat, di antaranya Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Sekda Tabanan, Asisten II, Wakapolres, Camat Penebel, dan Jero Bendesa Adat, serta dari unsur Relawan (Orari dan RAPI).
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Koresponden Antara di Tabanan melaporkan sejumlah petugas BPDB Kabupaten Tabanan bersama puluhan anggota tim relawan naik ke puncak gunung dari Pura Luhur Batukaru guna berupaya memadamkan api yang masih berkobar hingga Selasa siang.
Dengan menggunakan alat seadanya, seperti cangkul , arit dan air, puluhan petugas BPBD dan tim relawan berupaya memadamkan api yang masih berkobar. Dari video amatir berdurasi satu menit terlihat sejumlah relawan melakukan upaya pemadaman api di kawasan hutan dan lahan sekitar 300 meter per sergi itu.
"Tim kami masih berada di puncak gunung sedang berupaya memadamkan api. Jumlah tim yang bertugas ada 89 orang, kami memadamkan api dengan menggunakan alat manual, seperti cangkul , arit dan air," ujar Made Sucita.
Baca juga: BPBD Bali: Pura Puncak Kedaton aman dari kebakaran
Dari kejadian kebakaran hutan di lokasi objek wisata Pura Luhur Gunung Batukaru itu terlihat objek wisata terhindar dari kebakaran itu, bahkan wisata berjalan normal tanpa penutupan akses.
"Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut, namun penyebab terkabarnya hutan di areal objek wisata Pura Batukaru itu masih dalam penyelidikan," katanya.
Beberapa masyarakat terdekat melihat adanya titik api di puncak, bahkan beberapa masyarakat di daerah Mengwi, Kabupaten Badung, melihat langsung adanya api tersebut, karena Gunung Batukaru nampak jelas di arah barat dari beberapa desa di Kecamatan Mengwi.
Baca juga: BPBD kerahkan lima mobil pemadam atasi kebakaran bengkel di Denpasar (video)
Masyarakat sebelumnya berkumpul hingga tengah malam di lokasi kejadian, serta beberapa pejabat hadir melakukan peninjauan dan berbaur dengan masyarakat, di antaranya Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Sekda Tabanan, Asisten II, Wakapolres, Camat Penebel, dan Jero Bendesa Adat, serta dari unsur Relawan (Orari dan RAPI).
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019