Tim catur Indonesia berpeluang menambah pundi medali emas pada 4th Eastern Asia Youth Chess Championship di Bangkok, Thailand setelah tiga pecatur muda mampu duduk di puncak klasemen sementara nomor catur klasik hingga babak delapan.
"Tim Indonesia berhasil menjadi pemimpin klasemen sementara untuk U-10 lewat Arjuna Satria Pamungkas, U-14 lewat Nayaka Budhidarma dan U-18 lewat Gilbert Elroy Tarigan," kata wakil ketua kontingen Indonesia Merry Damayanti dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Jumat.
Selain menguasai puncak klasemen, kata dia, terdapat beberapa pecatur Indonesia lainnya yang berada di lima besar klasemen. Handaru Juan Izz berada di posisi kelima untuk nomor U-12 dan FM Daniel Lumban Tobing di posisi keempat untuk nomor U-16.
"Untuk pecatur wanita, Cecilia Natalie berada di posisi kedua untuk U-14, WFM Christine Elisabeth berada di posisi ketiga untuk G-18, Armenia Zendy berada di posisi ketiga untuk G-12. Posisi tersebut cukup menguntungkan bagi Indonesia, harapannya medali emas ataupun perak bisa didapatkan pecatur muda kita," kata Merry yang juga bagian dari Tim Social Investment Department Japfa itu.
Demi memacu semangat pecatur muda, beberapa pengurus PB Percasi mendukung secara langsung, di antaranya Dewan Pembina PB. Percasi Ir. Eka Putra Wirya dam Kabid Binpres PB. Percasi Kristianus Liem.
Baca juga: Tim Indonesia tambah emas Kejuaraan Bangkok
Baca juga: Perebutan juara WGM ketat
"Memainkan babak akhir diharapkan pecatur bisa tampil fokus untuk tambahan medali dan diharapkan bisa mencapai target dibanding pada tahun sebelumnya," kata Eka Putra Wirya.
Pertandingan babak terakhir diprediksi bakal berlangsung dengan keras. Tim Indonesia akan berhadapan dengan pecatur unggulan dari 11 negara yang ikut serta dalam kompetisi yang cukup bergengsi ini.
"Tim Indonesia meskipun cukup dipertimbangkan oleh tim lawan. Tetapi tidak boleh lengah karena jarak poin antara pemimpin klasemen dengan runner-up nya tidak selisih jauh. Butuh satu kemenangan terakhir agar Tim Indonesia dapat mengamankan posisinya,” kata pelatih tim Indonesia Taufik Halay.
Tantangan terbesar bagi Tim Indonesia datang dari pecatur muda dari negara tetangga Filipina, Mongolia, dan China. Pecatur muda dari Mongolia bersaing dengan Indonesia sebagai penguasa klasemen untuk G-08, dan U-18. Selanjutnya pecatur dari Filipina juga menunjukkan taringnya dengan menguasai klasemen untuk nomor U-12, U-16, dan G-10.
Sebelumnya Indonesia meraih tiga emas dari nomor kilat lewat Cecilia Natailie Luvian (G-14), kemudian disusul oleh Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan kemenangan Indonesia dilengkapi emas dari FM Daniel Lumban Tobing (U-16). Selain itu dua emas dari catur cepat lewat WFM Chistine Elisabeth dari kategori G-18 dan emas untuk U-16 direbut oleh FM Daniel Lumban Tobing.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Tim Indonesia berhasil menjadi pemimpin klasemen sementara untuk U-10 lewat Arjuna Satria Pamungkas, U-14 lewat Nayaka Budhidarma dan U-18 lewat Gilbert Elroy Tarigan," kata wakil ketua kontingen Indonesia Merry Damayanti dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Jumat.
Selain menguasai puncak klasemen, kata dia, terdapat beberapa pecatur Indonesia lainnya yang berada di lima besar klasemen. Handaru Juan Izz berada di posisi kelima untuk nomor U-12 dan FM Daniel Lumban Tobing di posisi keempat untuk nomor U-16.
"Untuk pecatur wanita, Cecilia Natalie berada di posisi kedua untuk U-14, WFM Christine Elisabeth berada di posisi ketiga untuk G-18, Armenia Zendy berada di posisi ketiga untuk G-12. Posisi tersebut cukup menguntungkan bagi Indonesia, harapannya medali emas ataupun perak bisa didapatkan pecatur muda kita," kata Merry yang juga bagian dari Tim Social Investment Department Japfa itu.
Demi memacu semangat pecatur muda, beberapa pengurus PB Percasi mendukung secara langsung, di antaranya Dewan Pembina PB. Percasi Ir. Eka Putra Wirya dam Kabid Binpres PB. Percasi Kristianus Liem.
Baca juga: Tim Indonesia tambah emas Kejuaraan Bangkok
Baca juga: Perebutan juara WGM ketat
"Memainkan babak akhir diharapkan pecatur bisa tampil fokus untuk tambahan medali dan diharapkan bisa mencapai target dibanding pada tahun sebelumnya," kata Eka Putra Wirya.
Pertandingan babak terakhir diprediksi bakal berlangsung dengan keras. Tim Indonesia akan berhadapan dengan pecatur unggulan dari 11 negara yang ikut serta dalam kompetisi yang cukup bergengsi ini.
"Tim Indonesia meskipun cukup dipertimbangkan oleh tim lawan. Tetapi tidak boleh lengah karena jarak poin antara pemimpin klasemen dengan runner-up nya tidak selisih jauh. Butuh satu kemenangan terakhir agar Tim Indonesia dapat mengamankan posisinya,” kata pelatih tim Indonesia Taufik Halay.
Tantangan terbesar bagi Tim Indonesia datang dari pecatur muda dari negara tetangga Filipina, Mongolia, dan China. Pecatur muda dari Mongolia bersaing dengan Indonesia sebagai penguasa klasemen untuk G-08, dan U-18. Selanjutnya pecatur dari Filipina juga menunjukkan taringnya dengan menguasai klasemen untuk nomor U-12, U-16, dan G-10.
Sebelumnya Indonesia meraih tiga emas dari nomor kilat lewat Cecilia Natailie Luvian (G-14), kemudian disusul oleh Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan kemenangan Indonesia dilengkapi emas dari FM Daniel Lumban Tobing (U-16). Selain itu dua emas dari catur cepat lewat WFM Chistine Elisabeth dari kategori G-18 dan emas untuk U-16 direbut oleh FM Daniel Lumban Tobing.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019