Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) akan membawa 10 perusahaan "game" daring (sukan daring) asal Tanah Air untuk mengikuti pameran Gamescom 2019 yang berlangsung di Cologne, Jerman, pada 20-24 Agustus.
"Kami mendorong kreator 'game' ke pasar global," kata Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Simandjuntak, saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Kesepuluh perusahaan "sukan daring" yang menjadi delegasi Indonesia dalam pameran itu yakni Agate International, MassHive Media, Megaxus Infotech, Wawa Games, Ozysoft Studio, Touchten Games, IESPL, Komodoz, Plexus & Oray Studio dan Eviredea Interactive.
Perusahaan "game daring" tersebut ikut serta dalam program Archipelageek, kegiatan Bekraf di sektor digital termasuk gim, untuk meluaskan pasar ke dunia internasional melalui partisipasi dalam pameran besar dunia.
Gamescom akan menjadi keikutsertaan perdana program Archipelageek di ajang tersebut. Tahun-tahun sebelumnya Bekraf berpartisipasi di Game Connection America, Tokyo dan SXSW, sejak 2017 dan 2018.
"Game daring" merupakan salah satu subsektor yang menjadi prioritas pemerintah karena memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. "Kami lihat potensi pasar luar biasa," kata Joshua.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno, berpendapat Indonesia sebagai pemain baru harus menyiapkan diri bahwa "sukan daring" akan menjadi salah satu hiburan arus utama. Pasalnya Indonesia termasuk negara yang banyak membelanjakan uang untuk "game".
"Itu pentingnya kita kembangkan industri lokal. Kalau terlambat, kita hanya jadi pengguna," kata Cipto.
Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari, menyatakan perusahaan "game daring" yang berangkat ke Gamescom bukan hanya memiliki produk yang siap dipasarkan secara global, tapi juga tim yang siap untuk melangkah ke kancah internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kami mendorong kreator 'game' ke pasar global," kata Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Simandjuntak, saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Kesepuluh perusahaan "sukan daring" yang menjadi delegasi Indonesia dalam pameran itu yakni Agate International, MassHive Media, Megaxus Infotech, Wawa Games, Ozysoft Studio, Touchten Games, IESPL, Komodoz, Plexus & Oray Studio dan Eviredea Interactive.
Perusahaan "game daring" tersebut ikut serta dalam program Archipelageek, kegiatan Bekraf di sektor digital termasuk gim, untuk meluaskan pasar ke dunia internasional melalui partisipasi dalam pameran besar dunia.
Gamescom akan menjadi keikutsertaan perdana program Archipelageek di ajang tersebut. Tahun-tahun sebelumnya Bekraf berpartisipasi di Game Connection America, Tokyo dan SXSW, sejak 2017 dan 2018.
"Game daring" merupakan salah satu subsektor yang menjadi prioritas pemerintah karena memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. "Kami lihat potensi pasar luar biasa," kata Joshua.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno, berpendapat Indonesia sebagai pemain baru harus menyiapkan diri bahwa "sukan daring" akan menjadi salah satu hiburan arus utama. Pasalnya Indonesia termasuk negara yang banyak membelanjakan uang untuk "game".
"Itu pentingnya kita kembangkan industri lokal. Kalau terlambat, kita hanya jadi pengguna," kata Cipto.
Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari, menyatakan perusahaan "game daring" yang berangkat ke Gamescom bukan hanya memiliki produk yang siap dipasarkan secara global, tapi juga tim yang siap untuk melangkah ke kancah internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019