Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menyatakan para atlet tanah air sudah harus mengubah visi yang awalnya hanya ingin tembus PON dan SEA Games saja, kini harus mengejar target bisa lolos olimpiade.
"Kita harus menarik terus level kita ke atas jangan statis pada target PON bahkan SEA Games saja. Menurut saya bukan lagi target tapi visinya harus Olimpiade," ujar Sekjen PB PASI Tigor Tanjung di sela-sela Kejurnas Atletik di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat.
Menurutnya, atlet Indonesia sebetulnya sudah bisa bersaing dengan atlet-atlet mancanegara. Kondisi itu ditunjukan saat gelaran Asian Games 2018. Indonesia mampu menempati posisi ke-4 dari 46 negara.
Lolosnya Lalu Muhammad Zohri ke Olimpiade Tokyo 2020 juga harus menjadi patokan dan motivasi bahwa atlet-atlet Indonesia sudah seharusnya memikirkan target yang lebih tinggi.
"(Lolos PON dan SEA Games) bukan harus jadi target utama, tapi olimpiade. Karena SEA Games hanya 11 negara kalau kita juara di SEA games hanya mengalahkan 10 negara,"
"Tapi kalau kita juara di Asian Games kita mengalahkan 44 negara. Belum lagi kalau juara dunia seperti Lalu Zohri juara dunia mengalahkan 200 dunia," katanya.
Maka dari itu, kata dia, sudah saatnya visi atlet Indonesia tidak boleh berpuas diri jika hanya bisa lolos PON atau SEA Games. Mereka mesti memiliki standar sendiri untuk melambungkan namanya.
Baca juga: Tim Boling Indonesia Pelatnas
Baca juga: Priska Nugroho dipastikan turun SEA Games 2019
"Nah ini yang mesti dibuat, image-nya harus dibuat sedemikian rupa supaya atlet-atlet di daerah itu visinya ke tingkat dunia. Jadi visinya tidak hanya berhenti di PON, ga hanya berhenti di SEA Games harus lebih tinggi," katanya.
Sebelumnya, PB PASI optimis olahraga atletik tidak akan pernah kehabisan bibit-bibit potensial yang nantinya bisa mewakili Indonesia dalam kancah kejuaraan dunia.
Optimisme Tigor ditunjukan dengan banyaknya atlet yang ikut dalam Kejurnas hingga 1.071 peserta dari 34 provinsi terdiri dari 332 atlet putra dan putri U-18, 282 atlet putra dan putri U-20, dan 457 atlet putra dan putri senior.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kita harus menarik terus level kita ke atas jangan statis pada target PON bahkan SEA Games saja. Menurut saya bukan lagi target tapi visinya harus Olimpiade," ujar Sekjen PB PASI Tigor Tanjung di sela-sela Kejurnas Atletik di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat.
Menurutnya, atlet Indonesia sebetulnya sudah bisa bersaing dengan atlet-atlet mancanegara. Kondisi itu ditunjukan saat gelaran Asian Games 2018. Indonesia mampu menempati posisi ke-4 dari 46 negara.
Lolosnya Lalu Muhammad Zohri ke Olimpiade Tokyo 2020 juga harus menjadi patokan dan motivasi bahwa atlet-atlet Indonesia sudah seharusnya memikirkan target yang lebih tinggi.
"(Lolos PON dan SEA Games) bukan harus jadi target utama, tapi olimpiade. Karena SEA Games hanya 11 negara kalau kita juara di SEA games hanya mengalahkan 10 negara,"
"Tapi kalau kita juara di Asian Games kita mengalahkan 44 negara. Belum lagi kalau juara dunia seperti Lalu Zohri juara dunia mengalahkan 200 dunia," katanya.
Maka dari itu, kata dia, sudah saatnya visi atlet Indonesia tidak boleh berpuas diri jika hanya bisa lolos PON atau SEA Games. Mereka mesti memiliki standar sendiri untuk melambungkan namanya.
Baca juga: Tim Boling Indonesia Pelatnas
Baca juga: Priska Nugroho dipastikan turun SEA Games 2019
"Nah ini yang mesti dibuat, image-nya harus dibuat sedemikian rupa supaya atlet-atlet di daerah itu visinya ke tingkat dunia. Jadi visinya tidak hanya berhenti di PON, ga hanya berhenti di SEA Games harus lebih tinggi," katanya.
Sebelumnya, PB PASI optimis olahraga atletik tidak akan pernah kehabisan bibit-bibit potensial yang nantinya bisa mewakili Indonesia dalam kancah kejuaraan dunia.
Optimisme Tigor ditunjukan dengan banyaknya atlet yang ikut dalam Kejurnas hingga 1.071 peserta dari 34 provinsi terdiri dari 332 atlet putra dan putri U-18, 282 atlet putra dan putri U-20, dan 457 atlet putra dan putri senior.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019