Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatat telah melayani sebanyak 2.924.996 orang wisatawan mancanegara (wisman) selama enam bulan pertama (Januari-Juni) tahun 2019.

"Dari catatan tersebut, terdapat pertumbuhan jumlah wisatawan sebesar 32.694 jiwa atau naik sebesar 1,1 persen apabila dibandingkan dengan catatan kedatangan wisatawan mancanegara pada semester pertama tahun 2018 lalu, yaitu sebanyak 2.892.302 orang wisatawan," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, Senin.

Dari jumlah 2,9 juta orang wisatawan itu, peringkat teratas masih ditempati oleh China sebagai negara penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak, dengan jumlah 629.339 orang wisatawan.

Kemudian Australia dan India berada pada urutan kedua, masing-masing dengan jumlah kunjungan sebanyak 557.133 orang dan 193.276 wisatawan.

Ketiga negara tersebut mendominasi porsi keseluruhan jumlah wisatawan, dengan persentase gabungan sebesar 66 persen dari total keseluruhan wisatawan mancanegara yang dilayani oleh Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

"Menariknya, selama bulan Juni lalu, catatan kami menunjukkan bahwa wisatawan asal Australia kembali mengungguli jumlah kunjungan wisatawan China. Pada bulan Mei lalu, kami juga mencatat hal yang sama,” kata Herry.

Herry Sikado mengatakan, catatan penumpang selama semester pertama 2019 tersebut masih berada dalam jalur yang positif dan pihaknya sebagai pengelola bandara, mengaku optimis untuk dapat berkontribusi lebih dalam mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara ke Bali.

"Kami telah melakukan koordinasi dan sinergi dengan banyak pihak untuk hal itu, salah satunya dengan melakukan optimalisasi operasional penerbangan sehingga akan menambah slot penerbangan," katanya.

Saat ini, secara operasional Bandara Ngurah Rai melayani 30 penerbangan setiap jamnya. Dengan optimalisasi tersebut, pihaknya dapat menambah dua slot lagi sehingga total setiap jamnya dapat melayani 32 penerbangan.

Ia menjelaskan, sesuai instruksi Menteri Perhubungan, pihaknya akan mengalokasikan slot tambahan untuk maskapai yang mengajukan rute penerbangan internasional.

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara ke Bali.

"Slot tambahan ini kami prioritaskan untuk rute-rute internasional dengan pesawat berbadan besar, demi optimalisasi jumlah penumpang. Tentunya, hal tersebut juga kami lakukan seiring dengan peningkatan kualitas layanan kepada para pengguna jasa bandar udara," kata Herry Sikado.

Sepanjang semester pertama tahun 2019, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali melayani beberapa rute internasional baru, baik dari maskapai yang sebelumnya sudah beroperasi maupun maskapai yang benar-benar baru membuka rute penerbangan ke Bali.

“Dengan dibukanya beberapa rute internasional baru pada enam bulan pertama tahun ini, menunjukkan bahwa Bali semakin menjadi kiblat pariwisata dunia,” ujar Herry.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019