Inspektorat Pemeritah Kota Denpasar, Bali menerima kunjungan Tim Satgas Cyber Pungutan Liar (Pungli) Kota Makassar dalam upaya mencari perbandingan dalam menghadapi kasus-kasus terkait tersebut.

Pimpinan rombongan Tim Satgas Cyber Pungli Kota Makasar, Muari di Denpasar, Bali, Jumat mengapresiasi kinerja yang dilakukan inspektorat Kota Denpasar, terlebih dengan adanya desa adat yang saling bekerja sama dengan desa dinas.

"Ini menarik, karena di Bali ada desa adat, yang mana masyarakatnya lebih taat pada desa adat, sehingga pengawasan dan ketaatan akan peraturan perundangan lebih bagus," ucapnya.

Muari menyampaikan hadirnya hukum adat di Bali sangat membantu ketika seandainya ada kasus yang ditangani.

"Retribusi dan pajak daerah, seperti parkir dan pungutan pariwisata ini juga saya lihat sangat jelas tata aturannya. Sehingga hal ini menjadi catatan penting untuk bisa diterapkan di daerah kami," ujarnya.

Selain itu, kata Muari, pola sosialisasi tentang tindakan "Bersih dari Pungli" di Kota Denpasar dilakukan secara berkala dan sistematis. Hal ini juga dianggap sebagai bentuk pola kerja yang sangat baik.

"Mungkin ini juga bisa kami adopsi agar pola sosialisasi ke depannya menjadi lebih terencana dan tertata di Kota Makassar," katanya.

Baca juga: 122 bendesa adat Badung ikuti sosialisasi pemahaman HAM

Sementara itu, Kepala Inspektorat Pemerintah Kota Denpasar Ida Bagus Gde Sidharta mengatakan pihaknya sangat menyambut baik kedatangan dari rekan-rekan Tim Satgas Cyber Pungli Kota Makassar.

Ia mengatakan momentum ini juga dianggap sebagai kesempatan untuk menjalin silahturahmi dan hubungan harmonis, selain mengkhusus pada pertukaran informasi penindakan dan mekanisme kerja masing-masing.

"Terlebih mengenai mekanisme penindakan Cyber Pungli, tentu ini kesempatan yang baik untuk saling bertukar informasi. Sehingga ke depannya di kedua kota bisa menyelesaikan kasus-kasus dengan berpegang pada aturan," katanya.
 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019