Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bakal menyiapkan apresiasi khusus jika kontingen Indonesia mampu menjadi juara umum ASEAN Schools Games (ASG) 2019 di Semarang, Jawa Tengah, 18-24 Juli.
"Karena targetnya juara umum, maka tentu kalau targetnya terpenuhi saya sudah minta kepada jajaran Kemenpora untuk memberikan apresiasi," kata Menpora Imam Nahrawi di Semarang, Rabu.
Meski demikian, orang nomor satu di Kemenpora itu menyadari jika apresiasi itu tidak seperti yang diberikan pada atlet level senior yang berupa bonus uang tunai hingga pengangkatan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Level pelajar itu apresiasinya berupa beasiswa di sekolah maupun penjenjangan lebih lanjut," kata Imam menambahkan.
Pada ASG 2019, kontingen Indonesia memang menargetkan mampu menjadi juara umum dengan target emas antara 36-38 keping. Emas tersebut bakal dikumpulkan lewat sembilan cabang olahraga. Renang, atletik, bulu tangkis dan pencak silat merupakan cabang unggulan untuk meraih emas.
Indonesia sebagai tuan rumah turun dengan kekuatan 250 orang yang terdiri dari 183 atlet, 38 pelatih, sembilan manajer dan 20 official. Atlet Indonesia ini akan bersaing dengan atlet dari sembilan negara termasuk sang juara bertahan, Malaysia.
Menpora menjelaskan ASG merupakan ajang pintu masuk bagi mereka untuk berkarir atupun menapaki jenjang yang lebih tinggi atau level senior baik di SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade.
Baca juga: Atlet Indonesia di ASG 2019 dijamin BPJS
Baca juga: Menpora tekankan momentum tuan rumah jadi juara umum ASG 2019
"Yang pasti ini adalah pintu masuk. Ini adalah penjenjangan. Target besar kita menjadi juara di Asian Games dan Olimpiade. Nah, karena penjenjangan maka kita harus menjaga mereka, menjaga aset bangsa yang luar biasa ini dengan memberikan stimulan-stimulan, kemudian dukungan dan partisipasi, baik secara langsung lewat pendidikan hingga pelatihan mereka," kata pria asal Bangkalan, Madura itu.
"Kita berharap nanti mereka punya bapak asuh yang bisa mengantarkan mereka berlatih, bertanding, camp, ataupun training jangka panjang di negara-negara yang lebih maju daripada kita sehingga nanti mereka kembali ke Tanah Air itu bisa memperkuat timnas kita, memperkuat tim kita di multi event yang lebih besar lagi di ASG," kata Imam menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019