Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan pihaknya bertekad akan terus melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali pada tahun-tahun mendatang.

"Kami membuka kritik dan saran dari seluruh masyarakat, agar PKB bisa lebih baik lagi," kata Gubernur Koster dalam penutupan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 yang dihelat di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Sabtu malam.

Didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, orang nomor satu di Pemprov Bali itupun telah menugaskan lembaga independen untuk menyurvei penyelenggaraan PKB tahun ini dari berbagai aspek, antara lain aspek lingkungan, tata kelola, ekonomi, aspek seniman, pengunjung dan peserta.

"Hasilnya, aspek lingkungan 78 persen responden menyatakan sudah nyaman, untuk tata kelola lokasi dan pementasan 75 persen menyatakan baik. Namun untuk sisi ekonomi ada 43 persen responden yang menyatakan harga-harga  masih mahal. Ini catatan untuk para peserta pameran yang tahun ini sudah diberikan stan gratis," ujar Koster.

Untuk itu, Koster mengharapkan agar ke depan harga-harga diturunkan supaya para pengunjung bisa lebih menikmati gelaran PKB. "Namun tentu saja, kualitas produk harus tetap baik. De bes liu ngalih untung pang pada maan (jangan terlalu banyak cari untung, agar semua dapat,red)," ucapnya.

Baca juga: Koster harapkan kritik untuk PKB

Pria kelahiran Sembiran, Kabupaten Buleleng ini juga mencatat total omzet dari 300 lebih peserta mencapai Rp20 miliar ditambah Rp2,8 miliar untuk stan kuliner. Secara keseluruhan, 78 persen responden menyatakan PKB ke-41 tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

"Terima kasih juga untuk apresiasi masyarakat terhadap implementasi visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' lewat tema PKB serta pemberlakuan Peraturan Gubernur, mulai dari busana Bali, produk lokal hingga pembatasan sampah plastik selama gelaran berlangsung," ucapnya.

Tak puas dengan hasil survei, Koster juga berkesempatan berdialog langsung dengan sejumlah peserta pameran, pedagang dan seniman yang didaulat naik ke atas panggung.

"Terima kasih kepada Bapak Gubernur, PKB tahun ini saya memperoleh penghasilan bersih hingga Rp60 juta," kata Wayan Susila, pedagang babi guling asal Gianyar yang berbincang langsung dengan Gubernur Koster.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kebudayaan Bali Wayan 'Kun' Adnyana menyebut berbagai pergelaran, pameran hingga kuliner telah dinikmati 1,63 juta pengunjung yang datang selama satu bulan penuh atau rata-rata lebih dari 52 ribu orang per hari. "Kegiatan yang ada telah menyapa dan menebar keindahan estetika yang menghibur bagi masyarakat hingga wisatawan," ujar Adnyana.

Sedangkan untuk gelaran PKB ke-42 tahun depan, tema yang akan diangkat adalah 'Atma Kertih' yang peluncurannya ditandai oleh pelepasan anak panah oleh Gubernur Koster.

Baca juga: Pesta Kesenian Bali 2020 angkat tema Atma Kertih

Dalam acara penutupan tersebut ditampilkan sebagai sajian penutup sendratari "Dalem Samprangan" garapan SMK Negeri 3 Sukawati. Sendratari ini melibatkan sebanyak 130 penari dan 65 penabuh dengan durasi waktu selama 1,5 jam dengan siswa yang dilibatkan kebanyakan dari kelas X dan XI. Selain itu, juga diserahkan piagam penghargaan kepada para pemenang berbagai lomba yang diadakan selama penyelenggaraan PKB.

Nampak pula dalam malam penutupan tersebut,Putri Suastini Koster, Sekda Dewa Made Indra, anggota DPRD Bali Nyoman Parta, Forkopimda dan OPD Provinsi Bali, para pemuka agama, seniman, kurator dan tokoh masyarakat.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019