CEO dan co-founder Agate Arief Widhiyasa memprediksi industri gim Indonesia akan masuk dalam lima besar pasar game dunia pada 2030.

"Pasar game di Indonesia masih dalam tahap bertumbuh, dan pertumbuhannya selalu dua digit hingga beberapa tahun ke depan," ujar Arief di Jakarta, Rabu.

Pada tahun 2030, kata dia, nilai pasar industri gim Indonesia akan mencapai 4,282 juta dolar AS dengan dominasi game mobile atas gim konsol menurut berbagai riset pasar.



Arief mengatakan bahwa pendapatan industri gim mampu melampaui pendapatan industri hiburan lainnya, seperti film dan musik.

Pendapatan terbesar industri gim mencapai 10 juta dolar AS atau sekitar Rp141,3 miliar, sedangkan pendapatan terbesar industri film mencapai 17 juta dolar atau sekitar Rp240,3 miliar.

"Sementara, industri gim pendapatannya mencapai lebih dari 120 juta dolar AS atau sekitar Rp1,6 triliun, yaitu dari gim Mobile Legends: Bang Bang," kata Arief.

Arief menyebut pada tahun 2017 menjadi titik pertumbuhan signifikan industri gim Indonesia karena kehadiran game gratis.

Menurut dia, pertumbuhan pasar industri gim Indonesia didorong oleh tiga faktor. Pertama, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang mendorong orang membelanjakan uangnya untuk gim.

Selanjutnya, pertumbuhan ekosistem internet di Tanah Air yang makin matang. Terakhir, pertumbuhan angka smartphone seiring dengan pertumbuhan populasi Indonesia.

Menurut laporan GMGC Sea Mobile Report 2017, terjadi kenaikan besaran pasar yang signifikan pada sektor gim di Indonesia. Setidaknya dari 2013 hingga 2017, terdapat kenaikan sebesar 37,3 persen per tahunnya.



Bahkan, menurut Newzoo, besarnya pasar Indonesia pada tahun 2017 sudah mencapai 879,7 juta dolar AS dan diprediksi akan mencapai 1 miliar dolar AS pada tahun 2019.

Potensi pendapatan gim di Indonesia sangat besar. Namun, berdasarkan data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), hanya 8 persen pendapatan gim yang beredar di Indonesia yang masuk ke perusahaan Indonesia, dan hanya sekitar 0,4 persen yang merupakan produk dalam negeri.

Pewarta: Arindra Meodia

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019