Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar akan menanggung semua biaya pengobatan siswa-siswi dan warga masyarakat setempat, yang menjadi korban bencana gempa bumi, Kamis pukul 11.16.
"Kami menanggung pengobatan semua siswa dan warga masyarakat yang kena musibah tersebut," kata Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jayanegara di RSUP Sanglah, Kota Denpasar, Kamis.
Wakil Wali Kota Denpasar Jayanegara mengatakan, soal biaya pengobatan yang cedera akibat kejadian gempa bumi tersebut akan dibebankan kepada dana pemkot. Dengan demikian, langkah yang kini dilakukan pihaknya adalah menenangkan para korban dan menghubungi keluarganya.
"Kami sudah perintahkan staf kami untuk menghubungi para orang tua siswa yang kena musibah tersebut," kata Jayanegara yang didampingi Sekretaris Kota Anak Agung Rai Iswara.
Menurut dia, data sementara yang di dapat di RSUP Sanglah, menyebutkan 34 pasien masuk rumah sakit pascagempa bumi. Di antaranya sebanyak 27 siswa dari SMKN 2 Denpasar dan sisanya warga masyarakat.(**)
Jayanegara mengaku sudah memerintahkan semua aparatnya untuk memantau semua rumah sakit di Denpasar yang menerima pasien pascagempa bumi tersebut dan juga memantau kerusakan fasilitas umum maupun tempat ibadah di Kota Denpasar.
"Kami sudah perintahkan para kepala desa/lurah, camat dan kepala sekolah untuk memantau kerusakan yang disebabkan gempa bumi tersebut," ujarnya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kami menanggung pengobatan semua siswa dan warga masyarakat yang kena musibah tersebut," kata Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jayanegara di RSUP Sanglah, Kota Denpasar, Kamis.
Wakil Wali Kota Denpasar Jayanegara mengatakan, soal biaya pengobatan yang cedera akibat kejadian gempa bumi tersebut akan dibebankan kepada dana pemkot. Dengan demikian, langkah yang kini dilakukan pihaknya adalah menenangkan para korban dan menghubungi keluarganya.
"Kami sudah perintahkan staf kami untuk menghubungi para orang tua siswa yang kena musibah tersebut," kata Jayanegara yang didampingi Sekretaris Kota Anak Agung Rai Iswara.
Menurut dia, data sementara yang di dapat di RSUP Sanglah, menyebutkan 34 pasien masuk rumah sakit pascagempa bumi. Di antaranya sebanyak 27 siswa dari SMKN 2 Denpasar dan sisanya warga masyarakat.(**)
Jayanegara mengaku sudah memerintahkan semua aparatnya untuk memantau semua rumah sakit di Denpasar yang menerima pasien pascagempa bumi tersebut dan juga memantau kerusakan fasilitas umum maupun tempat ibadah di Kota Denpasar.
"Kami sudah perintahkan para kepala desa/lurah, camat dan kepala sekolah untuk memantau kerusakan yang disebabkan gempa bumi tersebut," ujarnya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011