Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali menyiagakan Posko Angkutan Terpadu Lebaran 2019 untuk mengantisipasi lonjakan arus pergerakan pesawat udara serta penumpang yang keluar masuk Bali selama periode tersebut.
"Secara rutin, posko ini dioperasikan untuk mendukung dan mengantisipasi tingginya tingkat pergerakan pesawat udara dan lonjakan penumpang pada periode libur Hari Raya Idul Fitri, serta untuk mengantisipasi hal-hal yang bersifat irregular sehingga dapat diantisipasi secara cepat," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Haruman Sulaksono, Rabu.
Posko itu akan beroperasi selama 24 jam selama rentang waktu 16 hari yaitu, mulai tanggal 29 Mei hingga 13 Juni mendatang, dengan personel dari sejumlah institusi, di antaranya PT Angkasa Pura I (Persero), Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Ngurah Rai, Kepolisian Sektor Kawasan Udara Ngurah Rai, Badan SAR Nasional (Basarnas), Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai, serta Unit K9 dari Kepolisian Daerah Bali.
Haruman Sulaksono mengatakan, jumlah pergerakan pesawat dan penumpang yang lebih tinggi menjelang dan setelah Idul Fitri jika dibandingkan hari-hari biasanya mengharuskan pihaknya untuk lebih siap dalam memberikan pelayanan kepada penumpang.
"Penempatan personel selama 24 jam selama pelaksanaan posko juga untuk memastikan kondisi keamanan dan keselamatan penerbangan tetap terjaga,” katanya.
Selama operasional posko, personel yang berjaga Posko Terpadu Angkutan Lebaran akan dibagi menjadi 3 shift yaitu pagi, siang, dan malam dengan 39 personel lintas institusi komunitas bandar udara dalam setiap shift.
“Selama pelaksanaan posko, sebanyak 1.648 personel gabungan yang berasal dari berbagai institusi anggota komunitas bandar udara disiagakan untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, serta kelancaran arus pergerakan penumpang di dalam kawasan bandara,” ujar Haruman.
Selaku pengelola bandar udara, PT Angkasa Pura I (Persero) juga turut melakukan koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan serta ground handling untuk melakukan antisipasi apabila terjadi lonjakan jumlah penumpang dan peningkatan lalu lintas penerbangan selama periode pelaksanaan Posko Terpadu Angkutan Lebaran guna ketepatan waktu penerbangan atau On-Time Performance (OTP) tetap terjaga atau bahkan dapat ditingkatkan.
“Untuk menjamin kelancaran, keselamatan, dan keamanan penerbangan, kami juga berkoordinasi secara internal untuk memastikan kesiapan infrastruktur utama dan pendukung serta menyediakan mobil ambulans yang siap siaga 24 jam untuk mengantisipasi jika terdapat penumpang yang membutuhkan bantuan kesehatan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Secara rutin, posko ini dioperasikan untuk mendukung dan mengantisipasi tingginya tingkat pergerakan pesawat udara dan lonjakan penumpang pada periode libur Hari Raya Idul Fitri, serta untuk mengantisipasi hal-hal yang bersifat irregular sehingga dapat diantisipasi secara cepat," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Haruman Sulaksono, Rabu.
Posko itu akan beroperasi selama 24 jam selama rentang waktu 16 hari yaitu, mulai tanggal 29 Mei hingga 13 Juni mendatang, dengan personel dari sejumlah institusi, di antaranya PT Angkasa Pura I (Persero), Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Ngurah Rai, Kepolisian Sektor Kawasan Udara Ngurah Rai, Badan SAR Nasional (Basarnas), Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai, serta Unit K9 dari Kepolisian Daerah Bali.
Haruman Sulaksono mengatakan, jumlah pergerakan pesawat dan penumpang yang lebih tinggi menjelang dan setelah Idul Fitri jika dibandingkan hari-hari biasanya mengharuskan pihaknya untuk lebih siap dalam memberikan pelayanan kepada penumpang.
"Penempatan personel selama 24 jam selama pelaksanaan posko juga untuk memastikan kondisi keamanan dan keselamatan penerbangan tetap terjaga,” katanya.
Selama operasional posko, personel yang berjaga Posko Terpadu Angkutan Lebaran akan dibagi menjadi 3 shift yaitu pagi, siang, dan malam dengan 39 personel lintas institusi komunitas bandar udara dalam setiap shift.
“Selama pelaksanaan posko, sebanyak 1.648 personel gabungan yang berasal dari berbagai institusi anggota komunitas bandar udara disiagakan untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, serta kelancaran arus pergerakan penumpang di dalam kawasan bandara,” ujar Haruman.
Selaku pengelola bandar udara, PT Angkasa Pura I (Persero) juga turut melakukan koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan serta ground handling untuk melakukan antisipasi apabila terjadi lonjakan jumlah penumpang dan peningkatan lalu lintas penerbangan selama periode pelaksanaan Posko Terpadu Angkutan Lebaran guna ketepatan waktu penerbangan atau On-Time Performance (OTP) tetap terjaga atau bahkan dapat ditingkatkan.
“Untuk menjamin kelancaran, keselamatan, dan keamanan penerbangan, kami juga berkoordinasi secara internal untuk memastikan kesiapan infrastruktur utama dan pendukung serta menyediakan mobil ambulans yang siap siaga 24 jam untuk mengantisipasi jika terdapat penumpang yang membutuhkan bantuan kesehatan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019