Petugas gabungan dari berbagai institusi di Kabupaten Jembrana, Bali siap menghadapi arus mudik, khususnya di Pelabuhan Gilimanuk, yang menjadi titik sentral pemudik keluar Pulau Bali.
Usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Agung 2019, Selasa, Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Budi P. Saragih mengerahkan 740 personil untuk mendukung pengamanan arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri.
"Anggota kami, bersama dengan institusi lain akan ditempatkan di beberapa titik jalur mudik. Tidak kurang dari enam pos pengamanan kami dirikan di jalur mudik yang masuk wilayah Kabupaten Jembrana," katanya.
Ia mengatakan pos pengamanan yang berada di sepanjang jalan raya Kecamatan Pekutatan hingga Gilimanuk itu antara lain berada di wilayah Yeh Leh dan Medewi (Kecamatan Pekutatan), Rambut Siwi (Kecamatan Mendoyo), Banyubiru (Kecamatan Negara), Melaya (Kecamatan Melaya) dan Gelung Kori di Kelurahan Gilimanuk.
Khusus di Pelabuhan Gilimanuk akan didirikan pos pelayanan terpadu dengan fasilitas lengkap, karena pelabuhan menjadi titik kumpul pemudik.
Kepada pemudik, ia mengimbau agar keselamatan menjadi prioritas dengan tidak kebut-kebutan dan saling mendahului di jalan raya.
"Toh tujuan utamanya adalah sampai di rumah dengan selamat, sehingga saat di jalan juga harus menjaga keselamatan. Taati rambu dan marka jalan raya, jangan saling mendahului dengan cara yang sembrono," katanya.
Sebelum mudik, ia juga mengingatkan untuk memeriksa tempat tinggal, jangan sampai terjadi pencurian atau kebakaran karena kelalaian.
Saat ada masalah di jalan, menurutnya, pemudik bisa langsung berkoordinasi dengan petugas di pos pengamanan terdekat agar segera mendapatkan pertolongan.
Sementara Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, Puskesmas yang berada di jalur mudik sudah ia perintahkan untuk siaga mengantipasi jika ada pemudik yang membutuhkan pertolongan.
"Selain siaga, petugas juga harus sigap memberikan pertolongan karena itu bagian dari pelayanan. Di sepanjang jalur mudik sudah ada Puskesmas Rawat Inap yang buka 24 jam," katanya.
Selain Polri, institusi yang tergabung dalam penanganan arus mudik antara lain TNI, Dinas Perhubungan, BPBD Jembrana, SAR Pos Jembrana, Dinas Kesehatan, Satpol PP, PT ASDP Indonesia Ferry, Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk dan sejumlah instansi lainnya.
Usai apel gelar pasukan, dengan didampingi Bupati I Putu Artha dan Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Kavaleri. Djefry Marsono Hanok mengecek kesiapan pasukan beserta peralatannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Agung 2019, Selasa, Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Budi P. Saragih mengerahkan 740 personil untuk mendukung pengamanan arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri.
"Anggota kami, bersama dengan institusi lain akan ditempatkan di beberapa titik jalur mudik. Tidak kurang dari enam pos pengamanan kami dirikan di jalur mudik yang masuk wilayah Kabupaten Jembrana," katanya.
Ia mengatakan pos pengamanan yang berada di sepanjang jalan raya Kecamatan Pekutatan hingga Gilimanuk itu antara lain berada di wilayah Yeh Leh dan Medewi (Kecamatan Pekutatan), Rambut Siwi (Kecamatan Mendoyo), Banyubiru (Kecamatan Negara), Melaya (Kecamatan Melaya) dan Gelung Kori di Kelurahan Gilimanuk.
Khusus di Pelabuhan Gilimanuk akan didirikan pos pelayanan terpadu dengan fasilitas lengkap, karena pelabuhan menjadi titik kumpul pemudik.
Kepada pemudik, ia mengimbau agar keselamatan menjadi prioritas dengan tidak kebut-kebutan dan saling mendahului di jalan raya.
"Toh tujuan utamanya adalah sampai di rumah dengan selamat, sehingga saat di jalan juga harus menjaga keselamatan. Taati rambu dan marka jalan raya, jangan saling mendahului dengan cara yang sembrono," katanya.
Sebelum mudik, ia juga mengingatkan untuk memeriksa tempat tinggal, jangan sampai terjadi pencurian atau kebakaran karena kelalaian.
Saat ada masalah di jalan, menurutnya, pemudik bisa langsung berkoordinasi dengan petugas di pos pengamanan terdekat agar segera mendapatkan pertolongan.
Sementara Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, Puskesmas yang berada di jalur mudik sudah ia perintahkan untuk siaga mengantipasi jika ada pemudik yang membutuhkan pertolongan.
"Selain siaga, petugas juga harus sigap memberikan pertolongan karena itu bagian dari pelayanan. Di sepanjang jalur mudik sudah ada Puskesmas Rawat Inap yang buka 24 jam," katanya.
Selain Polri, institusi yang tergabung dalam penanganan arus mudik antara lain TNI, Dinas Perhubungan, BPBD Jembrana, SAR Pos Jembrana, Dinas Kesehatan, Satpol PP, PT ASDP Indonesia Ferry, Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk dan sejumlah instansi lainnya.
Usai apel gelar pasukan, dengan didampingi Bupati I Putu Artha dan Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Kavaleri. Djefry Marsono Hanok mengecek kesiapan pasukan beserta peralatannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019