Surabaya (Antara Bali) - Jajaran Perum Perhutani Unit II Jawa Timur telah menyiapkan upaya peringatan dini untuk para pengunjung wana wisata dari ancaman banjir maupun tanah longsor pada saat musim hujan.
"Petugas di lapangan sudah kita perintahkan untuk terus memantau cuaca. Jika cuaca tidak kondusif, mereka harus segera memberi peringatan dini kepada pengunjung," kata Manager Pengelolaan Ekowisata dan Jasa Lingkungan pada Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Perum Perhutani Unit II Jatim, Murgunadi di Surabaya, Selasa.
Murgunadi mengemukakan hal itu terkait dengan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa musim hujan untuk wilayah Jatim akan terjadi mulai akhir Oktober.
Pada saat masa transisi atau pancararoba biasanya cuaca bisa berubah begitu cepat. Tumbuh awan konvektif, hujan deras dan kadang disertai angin cukup kencang.
Menurut dia, sesuai karakteristiknya, hampir seluruh wana wisata rawan ancaman tanah longsor dan banjir, karena hampir semua obyek wisata itu berada di daerah dataran tinggi atau perbukitan.
"Kalau pun lokasinya dekat pantai, pada musim hujan tentu juga rawan gelombang tinggi. Karena itu, petugas tetap harus waspada dan siap memberi peringatan dini kepada pengunjung," tuturnya, menjelaskan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Petugas di lapangan sudah kita perintahkan untuk terus memantau cuaca. Jika cuaca tidak kondusif, mereka harus segera memberi peringatan dini kepada pengunjung," kata Manager Pengelolaan Ekowisata dan Jasa Lingkungan pada Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Perum Perhutani Unit II Jatim, Murgunadi di Surabaya, Selasa.
Murgunadi mengemukakan hal itu terkait dengan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa musim hujan untuk wilayah Jatim akan terjadi mulai akhir Oktober.
Pada saat masa transisi atau pancararoba biasanya cuaca bisa berubah begitu cepat. Tumbuh awan konvektif, hujan deras dan kadang disertai angin cukup kencang.
Menurut dia, sesuai karakteristiknya, hampir seluruh wana wisata rawan ancaman tanah longsor dan banjir, karena hampir semua obyek wisata itu berada di daerah dataran tinggi atau perbukitan.
"Kalau pun lokasinya dekat pantai, pada musim hujan tentu juga rawan gelombang tinggi. Karena itu, petugas tetap harus waspada dan siap memberi peringatan dini kepada pengunjung," tuturnya, menjelaskan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011