Denpasar (Antara Bali) - Pihak keluarga menitipkan jenazah Ald (10) dan Ra (5) yang meninggal dunia akibat serangan virus flu burung kepada pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar.
"Jenazah kakak-beradik itu oleh keluarganya dititipkan selama sepekan karena di wilayah desa tempat tinggal kedua orang tuanya sedang berlangsung ritual keagamaan sehingga tidak diperkenakan untuk dilakukan upacara kematian sesuai kepercayaan agama Hindu," kata Direktur Umum dan Operasional RSUP Sanglah, dr Elzarita Arbain, M.Kes, di Denpasar, Senin.
Padahal sesuai prosedur penanganan jenazah penyakit menular, jelas dia, seharusnya segera dikremasikan.
Hal itu bertujuan untuk memutuskan rantai penyebaran virus mematikan tersebut sehingga tidak sampai meluas.
"Akan tetapi saat ini pihak keluarga belum bisa melakukan upacara ngaben karena sedang berlangsungnya ritual keagamaan lainnya di wilayah desa tersebut," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Jenazah kakak-beradik itu oleh keluarganya dititipkan selama sepekan karena di wilayah desa tempat tinggal kedua orang tuanya sedang berlangsung ritual keagamaan sehingga tidak diperkenakan untuk dilakukan upacara kematian sesuai kepercayaan agama Hindu," kata Direktur Umum dan Operasional RSUP Sanglah, dr Elzarita Arbain, M.Kes, di Denpasar, Senin.
Padahal sesuai prosedur penanganan jenazah penyakit menular, jelas dia, seharusnya segera dikremasikan.
Hal itu bertujuan untuk memutuskan rantai penyebaran virus mematikan tersebut sehingga tidak sampai meluas.
"Akan tetapi saat ini pihak keluarga belum bisa melakukan upacara ngaben karena sedang berlangsungnya ritual keagamaan lainnya di wilayah desa tersebut," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011