Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan "sport tourism" Krida Mandala I Ketut Lotri, di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali yang dibangun dari dana desa.
"Ini yang merupakan salah satu desa bisa berhasil betul memanfaatkan dana desa itu untuk kesejahteraan masyarakat, di desa di sini konsentrasinya 'sport tourism'," kata Presiden Joko Widodo, di Desa Kutuh, Bali, Jumat.
Presiden mendatangi kawasan seluas 16 hektare tersebut yang tadinya merupakan tanah milik masyarakat Gunung Payung, lalu belakangan diubah menjadi kawasan "sport tourism" dengan membuat lapangan sepak bola dan tempat berlatih olahraga paralayang.
"Misalnya menyewakan lapangan bola untuk latihan, untuk kompetisi internasional, untuk paralayang yang setahun bisa menghasilkan Rp800 juta, sehingga desa sendiri dapat memiliki 'revenue' per tahun Rp50 miliar, coba bayangkan," ujar Presiden Jokowi. Desa Kutuh sudah mendapatkan 6 kali dana desa sejak 2015, yaitu pada 2015 mendapat kucuran dana desa Rp290,936 juta, pada 2016 mendapat Rp639,892 juta, pada 2017 mendapat Rp848,328 juta, pada 2018 mendapat Rp784,463 juta, dan Rp25,55 juta serta pada 2019 mendapat Rp966,436 juta sehingga total mendapatkan Rp3,555 miliar.
Dana tersebut, digunakan untuk pengembangan kawasan "sport tourism" Krida Mandala I Ketut Lotri yang berasal dari kolaborasi dana desa dengan dana pengembangan badan usaha manunggal masyarakat (bumda) Kutuh adalah sebesar Rp784,463 juta yang dipergunakan untuk tanah dan lapangan rumput.
Lapangan tersebut sudah digunakan sebagai tempat latihan setidaknya empat tim sepak bola asing yang ikut dalam kejuaraan internasional di Bali.
Hasilnya, menurut Kepala Desa, Desa Kutuh yang tadinya miskin sekarang tidak lagi miskin, dan bahkan tidak ada lagi warganya yang menganggur.
Desa Kutuh juga memiliki Pantai Pandawa yang mendapat penghargaan Indonesia Sustainable Ecosystem Award dari Kementerian Pariwisata dan merupakan desa dengan kunjungan wisatawan domestik paling banyak ke-8 pada 2018.
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan tersebut didampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan sejumlah pejabat terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Ini yang merupakan salah satu desa bisa berhasil betul memanfaatkan dana desa itu untuk kesejahteraan masyarakat, di desa di sini konsentrasinya 'sport tourism'," kata Presiden Joko Widodo, di Desa Kutuh, Bali, Jumat.
Presiden mendatangi kawasan seluas 16 hektare tersebut yang tadinya merupakan tanah milik masyarakat Gunung Payung, lalu belakangan diubah menjadi kawasan "sport tourism" dengan membuat lapangan sepak bola dan tempat berlatih olahraga paralayang.
"Misalnya menyewakan lapangan bola untuk latihan, untuk kompetisi internasional, untuk paralayang yang setahun bisa menghasilkan Rp800 juta, sehingga desa sendiri dapat memiliki 'revenue' per tahun Rp50 miliar, coba bayangkan," ujar Presiden Jokowi. Desa Kutuh sudah mendapatkan 6 kali dana desa sejak 2015, yaitu pada 2015 mendapat kucuran dana desa Rp290,936 juta, pada 2016 mendapat Rp639,892 juta, pada 2017 mendapat Rp848,328 juta, pada 2018 mendapat Rp784,463 juta, dan Rp25,55 juta serta pada 2019 mendapat Rp966,436 juta sehingga total mendapatkan Rp3,555 miliar.
Dana tersebut, digunakan untuk pengembangan kawasan "sport tourism" Krida Mandala I Ketut Lotri yang berasal dari kolaborasi dana desa dengan dana pengembangan badan usaha manunggal masyarakat (bumda) Kutuh adalah sebesar Rp784,463 juta yang dipergunakan untuk tanah dan lapangan rumput.
Lapangan tersebut sudah digunakan sebagai tempat latihan setidaknya empat tim sepak bola asing yang ikut dalam kejuaraan internasional di Bali.
Hasilnya, menurut Kepala Desa, Desa Kutuh yang tadinya miskin sekarang tidak lagi miskin, dan bahkan tidak ada lagi warganya yang menganggur.
Desa Kutuh juga memiliki Pantai Pandawa yang mendapat penghargaan Indonesia Sustainable Ecosystem Award dari Kementerian Pariwisata dan merupakan desa dengan kunjungan wisatawan domestik paling banyak ke-8 pada 2018.
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan tersebut didampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan sejumlah pejabat terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019