Gianyar (Antara Bali) - Para raja se-Bali setelah melakukan diskusi "panas" selama tujuh jam, akhirnya sepakat menolak  keberadaan dari  I Gusti  Ngurah Arya  Wedakarna yang mengklaim "mebiseka" atau melantik dirinya sebagai Raja Majapahit.

Kesepakatan penolakan itu ditandatangi oleh  Penglingsir atau Ketua Paiketan Puri-Puri se-Bali, Ide Dalem Smara Putra pada musyawarah raja -raja se-Bali di Puri Peliatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu.

"Intinya dalam surat yang ditulis menyikapi prilaku kehidupan masyarakat yang berkembang kian tendensius menuju disintegritas kerukunan hidup bermasyarakat, kami menolak oknum yang mengaku sebagai raja Majapahit," kata Ide Dalem Smara Putra usai "paruman" atau musyawarah raja -raja se-Bali.

Ia mengatakan, berdasarkan aspek bukti kesejarahan, di Pulau Dewata tidak pernah ada Raja Majapahit.

Walaupun Bali pernah di bawah kendali kerajaan Majapahit pada tahun 1352 sampai 1677, kala itu menurut Raja Puri Klungkung itu,  Bali dikendalikan oleh Dalem Ketut Shri Adji Kresna Kepakisan didampingi para arya.

"Atas dasar inilah kami tidak mengakui adanya abiseka Raja Mahajapahit di Bali," katanya.(**)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011