Gianyar (Antara Bali) - Karya Batik tidak hanya dirancang untuk baju supaya terlihat cantik dan menarik, namun karya batik juga sebagai karya untuk melancarkan kritikan kepada pemerintah maupun pejabat korupsi.

Hal ini diungkapkan Tatang BSp, salah satu komunitas Gondorukem yang menggelar pameran batikmorphosis saat works shop batik di Bentara Budaya Bali, Jalan Raya By Pass Ketewel no 88 A, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu.

"Karya I Made Arde Wiya menggunakan karya batik yang kreasinya melancarkan kritik terhadap sistem pemerintahan serta pejabat yang korupsi," katanya.

Hal itu terlihat dari karya yang berjudul "liburan di depan mata" yang menggambarkan seekor tikus sedang merokok dan menatap bayangan kota-kota megah di kejauhan.

Simbol tikus dalam karyanya itu tentu mengacu pada oknum pejabat pemerintahan yang mempuyai kesenangan jalan-jalan ke luar negeri dengan menghabiskan anggaran negara beralasan studi banding.

Selain kreasi batik di atas kain, anggota Gondorukem itu juga menampilkan karya seni instalasi dengan menggunakan aneka materi.(**)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011