Finalis empat kali di agenda ATP Masters 1000 Roger Federer akhirnya datang ke Internazionali BNL d'Italia atau yang lebih dikenal sebagai Italia Open 2019 untuk pertama kalinya sejak tahun 2016.
"Saya baru selesai latihan selama lima minggu setelah Miami Open. Saya pikir saya bermain bagus di Madrid, jadi saya ingin bermain lagi dan datang ke Roma, sebuah kota yang sangat saya sukai. Akan ada lebih banyak kegembiraan dari lapangan latihan di Swiss," tutur Federer dikutip dari laman ATP Tour, Selasa.
Pemain 37 tahun ini terakhir bermain di Roma pada tahun 2016, ketika kalah dari Dominic Thiem di babak ketiga. Federer juga kalah dari Thiem pekan lalu di perempat final Mutua Madrid Open, tempat Federer mengakhiri absennya selama tiga tahun dari lapangan tanah liat.
"Jujur, saya suka bertanding. Terlepas dari apa yang terjadi di sini, saya hanya berpikir itu baik bagi saya untuk memainkan pertandingan pada tahap sekarang," katanya menambahkan.
Setelah kekalahan pada hari Jumat, Federer mengatakan dia tidak yakin apakah dia akan bermain di Roma.
Namun petenis Swiss ini memutuskan secara cepat, dengan menggunakan sarana akun media sosial miliknya, ia pun mengunggah video pada hari Sabtu di mana dia mengonfirmasi kehadirannya.
"Saya sangat senang berada di sini. Saya bersemangat untuk bermain dengan baik. Maksudku, kegembiraanku sangat besar. Saat mendarat di Roma kemarin, saya sangat senang berada di sini. Aku cinta kota ini dan selalu menikmati bermain di Italia," kata Federer menceritakan.
Bagi Federer, Italia memiliki kenangan tersendiri terutama di Kota Roma yang terkenal dengan persaingan kelas junior yang sangat kuat.
Roma adalah satu dari dua turnamen Masters 1000 yang belum pernah dimenangi Federer, selain Rolex Monte-Carlo Masters.
Sebagai catatan, langkah terjauh Federer di Roma ialah babak final pada tahun 2003 (kalah dari Mantilla), 2006 dan 2013 (kalah dari Rafael Nadal), dan 2015 (kalah dari Novak Djokovic).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Saya baru selesai latihan selama lima minggu setelah Miami Open. Saya pikir saya bermain bagus di Madrid, jadi saya ingin bermain lagi dan datang ke Roma, sebuah kota yang sangat saya sukai. Akan ada lebih banyak kegembiraan dari lapangan latihan di Swiss," tutur Federer dikutip dari laman ATP Tour, Selasa.
Pemain 37 tahun ini terakhir bermain di Roma pada tahun 2016, ketika kalah dari Dominic Thiem di babak ketiga. Federer juga kalah dari Thiem pekan lalu di perempat final Mutua Madrid Open, tempat Federer mengakhiri absennya selama tiga tahun dari lapangan tanah liat.
"Jujur, saya suka bertanding. Terlepas dari apa yang terjadi di sini, saya hanya berpikir itu baik bagi saya untuk memainkan pertandingan pada tahap sekarang," katanya menambahkan.
Setelah kekalahan pada hari Jumat, Federer mengatakan dia tidak yakin apakah dia akan bermain di Roma.
Namun petenis Swiss ini memutuskan secara cepat, dengan menggunakan sarana akun media sosial miliknya, ia pun mengunggah video pada hari Sabtu di mana dia mengonfirmasi kehadirannya.
"Saya sangat senang berada di sini. Saya bersemangat untuk bermain dengan baik. Maksudku, kegembiraanku sangat besar. Saat mendarat di Roma kemarin, saya sangat senang berada di sini. Aku cinta kota ini dan selalu menikmati bermain di Italia," kata Federer menceritakan.
Bagi Federer, Italia memiliki kenangan tersendiri terutama di Kota Roma yang terkenal dengan persaingan kelas junior yang sangat kuat.
Roma adalah satu dari dua turnamen Masters 1000 yang belum pernah dimenangi Federer, selain Rolex Monte-Carlo Masters.
Sebagai catatan, langkah terjauh Federer di Roma ialah babak final pada tahun 2003 (kalah dari Mantilla), 2006 dan 2013 (kalah dari Rafael Nadal), dan 2015 (kalah dari Novak Djokovic).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019