"Kalau kita dari pihak keluarga yang penting minimal sudah menjelaskan (kepada polisi) bahwa itu hoaks, Kalaupun misalnya ada yang tidak percaya, yang penting kita sudah laporan," kata Rizal di Bandung, Jumat.
Dalam konten hoaks yang beredar di media sosial, Sita disebutkan meninggal akibat racun VX berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau yang dapat mengganggu sistem sarat tubuh.
Menanggapi kabar tersebut, Rizal mengaku heran karena saat adiknya meninggal, tidak ada pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak medis kepada adiknya."Makanya saya juga heran kenapa ini bisa jahat banget orang bikin berita hoaks," kata dia.
Selain itu data yang disebutkan dalam konten hoaks tersebut juga banyak yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Rizal menyebutkan bahwa adiknya tersebut berusia 23 tahun, sementara pada konten tersebut Sita dikabarkan berusia 21 tahun.
"Terus fotonya itu bukan adik saya, yang dilingkari itu kebetulan anaknya pak RW, dan itu orangnya masih hidup," kata dia.
Lebih lanjut, ia berharap agar peristiwa duka keluarganya tersebut tidak dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk dipolitisasi. "Kita kaget, kalau sudah nyampe grup medsos kan berarti sudah menyebar," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019