Sekitar 1.000 orang umat Buddha dari Kota Denpasar dan sekitarnya menghadiri upacara Pattidana di Vihara Buddha Sakyamuni, Denpasar, Bali, Minggu.

"Upacara Pattidanna ini berarti Pelimpahan jasa ke leluhur, kami lakukan untuk mengenang jasa ke leluhur dan melimpahkan karma baik kepada para leluhur," ujar Wakil Ketua Dayaka Sabha Vihara, Sanjaya Gunawan.

Melalui upacara Pattidana, ia mengharapkan arwah leluhur bisa turut berbahagia dan mendorong mereka untuk terlahir kembali di alam yang lebih baik.

''Semoga dengan persembahan jasa kebajikan saat upacara Pattidana ini dapat bermanfaat bagi mereka yang telah meninggal dunia,'' katanya.

Sanjaya Gunawan menjelaskan, upacara Pattidana diawali dengan persembahyangan di sejumlah altar termasuk altar leluhur yang terletak di depan vihara yang kemudian dilanjutkan dengan puja bakti.

Saat melakukan persembahyangan, para umat juga dapat menuliskan nama-nama leluhur di kertas berbentuk stupa yang telah disediakan panitia. Kertas tersebut merupakan persimbolan dari nama-nama leluhur.

Selain itu, para umat juga memberikan persembahan berupa uang dana umat kemudian oleh panitia dialokasikan menjadi persembahan berwujud makanan, buah, kue, beras, kopi, susu dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.

Selain itu, umat juga memberikan persembahan berupa jubah kepada lima orang Bhikkhu yang menghadiri upacara Pattidana di vihara tersebut.

"Saat memberikan persembahan, para umat mewakili para leluhur berbuat baik melakukan perbuatan baik karena para leluhur yang telah meninggal tidak dapat memberi persembahan lagi di dunia," ujar Sanjaya.

Ketua Panitia Peringatan Waisak Vihara Sakyamuni, Yuvan P. Gunawan, menjelaskan, upacara Pattidana itu juga digelar sebagai rangkaian peringatan menyambut perayaan Tri Suci Waisak 2563 B.E./2019.

Menurutnya, upacara Pattidana yang merupakan pelimpahan jasa tersebut juga dilakukan untuk mendoakan arwah leluhur agar mendapatkan kebaikan dan kedamaian di alamnya saat ini.

"Ini adalah perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang atau keluarga kepada para leluhur, orang tua atau makhluk lain agar dengan jasa kebajikan yang telah dilakukan ini dapat membuat mereka merasa turut berbahagia," katanya.

Ia menambahkan, selain upacara Pattidana, untuk menyambut Waisak sebelumnya pihaknya juga telah menggelar berbagai kegiatan lain seperti Pindapatta serta pembersihan rupang dan vihara.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019