Semarapura (Antara Bali) -  Wilayah pesisir termasuk pelabuhan di Pulau Bali dinilai rawan sebagai pintu masuk anggota jaringan teroris, sehingga warga masyarakat, khususnya di Kabupaten Klungkung, diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.

"Kami telah melakukan rapat koordinasi di Kecamatan Nusa Penida terkait dengan masalah bencana alam termasuk juga potensi ancaman teroris," kata Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Agung, Sabtu.

Dalam rapat bersama jajaran kepolisian, TNI dan dinas terkait lainnya itu, kata Gde Agung, pihaknya mengimbau kepada warga di kawasan pesisir untuk semakin waspada. "Wilayah pesisir merupakan salah satu pintu gerbang masuknya teroris," ucapnya.

Diakui perlunya meningkatkan kewaspadaan, sebagai upaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk itu, pihaknya berharap koordinasi petugas di pesisir lebih ditingatkan. "Bencana itu bisa terjadi karena alam atau ulah manusia, termasuk teroris. Ini harus diwaspadai," katanya.

Selain mewaspadai wilayah pesisir, termasuk di Nusa Penida, jajaran kepolisian juga menyebarkan foto-foto anggota jaringan teroris di Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, sebagai pintu masuk Bali dari timur.

Hal itu dilakukan menyusul peristiwa bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Foto anggota jaringan teroris tersebut ditempel di tempat-tempat strategis seperti di loket, pintu keluar-masuk dermaga dan pintu keluar-masuk pelabuhan.

Kapolsektif Kawasan Laut Padangbai, AKP Dewa Ketut Nila Candra mengatakan, foto jaringan teroris itu dipasang untuk mengingatkan masyarakat dan penumpang kapal agar senantiasa mewaspadai aksi-aksi terorisme.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011