Roger Federer tidak menunjukkan bahwa ia tidak pernah bermain di lapangan tanah liat selama tiga tahun saat ia mengawali turnamen Madrid Open dengan kemenangan hanya dalam waktu 52 menit.
Pada pertandingan putaran kedua, petenis Swiss yang terakhir kali main di lapangan tanah liat di Roma pada Mei 2016 itu mengalahkan Richard Gasquet 6-2, 6-3 pada Selasa waktu setempat.
Dikutip dari laman ATP, Rabu, Federer mematahkan servis Gasquet sekali pada masing-masing set untuk melaju melalui service game-nya, sangat mirip dengan yang dilakukannya saat ia melaju menuju gelar ATP Masters 1000 di Miami Open Maret lalu, terakhir kali Federer bertanding pada ATP Tour.
Petenis Swiss itu meluncur di atas tanah merah dan berpikir jernih dengan pilihan pukulannya. Ia beberapa kali melancarkan drop shot, termasuk satu dalam pengembalian servisnya, untuk menutup set pembuka. Federer menyelesaikan pertandingan dengan 28 winner dan 20 kesalahan sendiri.
Sementara Gasquet, yang memainkan pertandingan level tur keduanya tahun ini setelah menjalani operasi kunci paha pada 18 Januari, bangkit dengan baik pada set kedua, mengulur Federer hingga melebar dalam reli. Namun permainan tenis menyerang Federer terlalu hebat bagi petenis Prancis itu, dan Federer memenangi dua gim terakhir untuk membuat rekor pertemuannya dengan Gasquet menjadi 18-2 dan telah memenangi 22 set terakhir mereka.
"Saya tumbuh di atas permukaan ini sehingga saya merasa nyaman. Saya kira Richard juga mungkin sedikit agak terluka dari pertandingannya kemarin, maka menyenangkan melihatnya kembali setelah berbulan-bulan absen dari Tour karena cedera. Saya pikir untuk kami berdua ini pertandingan yang sangat spesial kembali lagi di sini di Madrid," kata Federer.
"(Penontonnya) hebat. Ini luar biasa. Saya rasa, selalu di Spanyol, saya diterima dengan baik selama satu dekade terakhir hanya karena persaingan saya dengan Rafa dan semua pemain Spanyol lainnya, seperti Ferrer dan sebagainya. Jadi orang-orang benar-benar mengenal saya. Mereka mengikuti pertandingan saya dengan cermat selama bertahun-tahun. Mereka mendengar saya berbicara, dan mereka merasa seperti mengenal saya. Jadi ketika saya datang ke pasar mereka, saya pikir mereka menghargainya, dan saya juga. Penonton penuh, suasana istimewa, jadi saya menghargainya."
Federer melewatkan musim lapangan tanah liat selama dua tahun terakhir untuk beristirahat dan bersiap untuk lapangan rumput, di mana Federer telah memenangi 18 gelar, termasuk delapan Wimbledon. Namun pemain berusia 37 tahun itu memutuskan pada Januari bahwa ia akan bermain di tanah merah pada musim lapangan tanah liat Eropa ini, dan sejauh ini baik.
Unggulan keempat itu selanjutnya akan berhadapan dengan Marton Fucsovics dari Hongaria atau Gael Monfils dari Prancis.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Pada pertandingan putaran kedua, petenis Swiss yang terakhir kali main di lapangan tanah liat di Roma pada Mei 2016 itu mengalahkan Richard Gasquet 6-2, 6-3 pada Selasa waktu setempat.
Dikutip dari laman ATP, Rabu, Federer mematahkan servis Gasquet sekali pada masing-masing set untuk melaju melalui service game-nya, sangat mirip dengan yang dilakukannya saat ia melaju menuju gelar ATP Masters 1000 di Miami Open Maret lalu, terakhir kali Federer bertanding pada ATP Tour.
Petenis Swiss itu meluncur di atas tanah merah dan berpikir jernih dengan pilihan pukulannya. Ia beberapa kali melancarkan drop shot, termasuk satu dalam pengembalian servisnya, untuk menutup set pembuka. Federer menyelesaikan pertandingan dengan 28 winner dan 20 kesalahan sendiri.
Sementara Gasquet, yang memainkan pertandingan level tur keduanya tahun ini setelah menjalani operasi kunci paha pada 18 Januari, bangkit dengan baik pada set kedua, mengulur Federer hingga melebar dalam reli. Namun permainan tenis menyerang Federer terlalu hebat bagi petenis Prancis itu, dan Federer memenangi dua gim terakhir untuk membuat rekor pertemuannya dengan Gasquet menjadi 18-2 dan telah memenangi 22 set terakhir mereka.
"Saya tumbuh di atas permukaan ini sehingga saya merasa nyaman. Saya kira Richard juga mungkin sedikit agak terluka dari pertandingannya kemarin, maka menyenangkan melihatnya kembali setelah berbulan-bulan absen dari Tour karena cedera. Saya pikir untuk kami berdua ini pertandingan yang sangat spesial kembali lagi di sini di Madrid," kata Federer.
"(Penontonnya) hebat. Ini luar biasa. Saya rasa, selalu di Spanyol, saya diterima dengan baik selama satu dekade terakhir hanya karena persaingan saya dengan Rafa dan semua pemain Spanyol lainnya, seperti Ferrer dan sebagainya. Jadi orang-orang benar-benar mengenal saya. Mereka mengikuti pertandingan saya dengan cermat selama bertahun-tahun. Mereka mendengar saya berbicara, dan mereka merasa seperti mengenal saya. Jadi ketika saya datang ke pasar mereka, saya pikir mereka menghargainya, dan saya juga. Penonton penuh, suasana istimewa, jadi saya menghargainya."
Federer melewatkan musim lapangan tanah liat selama dua tahun terakhir untuk beristirahat dan bersiap untuk lapangan rumput, di mana Federer telah memenangi 18 gelar, termasuk delapan Wimbledon. Namun pemain berusia 37 tahun itu memutuskan pada Januari bahwa ia akan bermain di tanah merah pada musim lapangan tanah liat Eropa ini, dan sejauh ini baik.
Unggulan keempat itu selanjutnya akan berhadapan dengan Marton Fucsovics dari Hongaria atau Gael Monfils dari Prancis.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019