Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) menerima penghargaan Zero Accident dan P2-HIV/AIDS Tingkat Nasional dari Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri di Jakarta (21/4). Selain itu, CCAI juga menjadi salah satu dari 328 perusahaan yang penghargaan dari Kementerian Perindustrian terkait "Indonesia Industry 4.0 Readiness Index" atau INDI 4.0 (ukuran kesiapan industri bertransformasi menuju industri 4.0).

"CCAI Semarang, Jawa Tengah menerima Penghargaan Tingkat Nasional untuk Program P2-HIV/AIDS Terbaik dengan kategori Platinum dan Zero Accident Award yang diberikan langsung oleh Menaker Hanif Dhakiri kepada manajemen CCAI di Jakarta, 21 April 2019," kata Head of Corporate Affairs CCAI, Dhani Priatna Wiradinata, dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.

Penghargaan tersebut diberikan atas pelaksanaan dan kepedulian tinggi CCAI pada sistem Pengawasan dan Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), baik di area pabrik maupun di setiap kantor pemasaran, serta kepedulian CCAI yang mampu menerapkan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.

Pelaksanaan K3 yang dilaksanakan di CCAI wilayah Semarang menjadi fokus utama yang harus tetap diprioritaskan, terutama untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman dan efisien.

"Coca-Cola Amatil Indonesia memandang pentingnya perusahaan untuk memiliki dokumen tertulis P2- HIV/AIDS, menyiapkan tenaga terlatih penanganaan HIV/AIDS, memiliki prosedur bakuserta konsep pencegahan yang kami terapkan di semua area di mana kami beroperasi," ujarnya, didampingi Public Affairs & Communication CCAI, Ida Lukitowati.

Menurut dia, keseriusan dan kedisiplinan kerja telah menjadi kewajiban dan budaya sehari-hari yang diterapan di CCAI serta sudah menjadi komitmen bersama. "Ini wujud kerja keras kami, terutama teman-teman di lapangan dalam upaya meningkatkan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menaker Hanif Dhakiri mengucapkan selamat serta penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada seluruhpengusaha, pekerja dan masyarakatyang telah melaksanakan K3 dalam setiap kegiatan sehingga mampu meningkatkan aspek perlindungan, mutu kerja, dan produktivitas dalam keseharian operasional usaha.

Kemenperin
Kemenperin telah menyusun Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), yaitu indeks acuan bagi industri dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan industri bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia.

INDI 4.0 terdiri atas lima pilar, yaitu manajemen dan organisasi (management and organization), orang dan budaya (people and culture), produk dan layanan (product and services), teknologi (technology), dan operasi pabrik (factory operation).

Hingga bulan April 2019, sebanyak 328 perusahaan telah melakukan self-assessment INDI 4.0 secara online melalui akun SIINas (Sistem Informasi Industri Nasional). CCAI menjadi salah satu perusahaan yang menerima penghargaan dari Kemenperin itu.

Dukungan terhadap industri 4.0 telah dijalankan oleh Amatil Indonesia melalui proses digitalisasi di area Supply Chain dan pelayanan penjualan, yang dimulai dari proses pengembangan produk hingga di toko-toko yang menjual produk Amatil Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terakurat (real time) mengenai proses, output, biaya, dan pelayanan, yang berguna untuk meningkatkan kinerja dan kualitas di seluruh operasional Amatil Indonesia.

Saat ini, 10.000 karyawan CCAI melayani lebih dari 830.000 pelanggan di seluruh Indonesia dengan mengoperasikan delapan lini produksi preform di dua fasilitas Packaging Service Division (PSD); empat Mega Distribution Centre; dan 38 lini produksi di delapan pabrik manufaktur kelas dunia. (*)

Pewarta: ANTARA News Bali

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019