Saham-saham di Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah Presiden Donald Trump berjanji akan menaikkan tarif pada barang-barang China, meskipun saham-saham AS berakhir lebih baik dari terendah sesi, karena beberapa investor melihat komentar Trump sebagai taktik tawar-menawar dan menyatakan kepercayaan dalam perjanjian perdagangan yang mungkin terjadi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 66,47 poin atau 0,25 persen menjadi berakhir pada 26.438,48 poin. Indeks S&P 500 merosot 13,17 poin atau 0,45 persen
menjadi ditutup pada 2.932,47 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 40,71 poin atau 0,50 persen, menjadi berakhir di 8.123,29 poin.
Wall Street mengawali minggu ini dengan anjlok lebih dari 470 poin di indeks Dow, tak lama setelah bel pembukaan, menunjukkan kekhawatiran luas di antara investor atas pasar ekuitas Amerika Serikat.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor material turun hampir 1,4 persen, memimpin kerugian.
Saham Caterpillar dan Boeing, dua perusahaan dengan eksposur pendapatan luar negeri yang tinggi, masing-masing turun lebih dari 1,6 persen dan hampir 1,3 persen, berada di antara saham-saham berkinerja terburuk di Dow.
Beberapa saham teknologi besar juga mengalami kerugian, di antaranya saham Nvidia dan Advanced Micro Devices yang masing-masing turun lebih dari 1,7 persen dan lebih dari 2,8 persen.
Dalam sebuah tweet yang mengejutkan pada Minggu (5/5/2019), Trump mengatakan bahwa tarif yang lebih tinggi akan mulai berlaku pada Jumat (10/5/2019) jika tidak ada kesepakatan dengan China yang dicapai.
Komentar itu memicu aksi jual global pada saham dan memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global, ketakutan yang secara berkala mengguncang pasar selama setahun terakhir.
Ekuitas AS membukukan hasil beragam dalam pekan yang berakhir 3 Mei, dengan Dow jatuh 0,14 persen, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 0,20 persen dan 0,22 persen karena Wall Street mencerna pengumuman penting dari Federal Reserve dan gelombang laporan laba perusahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 66,47 poin atau 0,25 persen menjadi berakhir pada 26.438,48 poin. Indeks S&P 500 merosot 13,17 poin atau 0,45 persen
menjadi ditutup pada 2.932,47 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 40,71 poin atau 0,50 persen, menjadi berakhir di 8.123,29 poin.
Wall Street mengawali minggu ini dengan anjlok lebih dari 470 poin di indeks Dow, tak lama setelah bel pembukaan, menunjukkan kekhawatiran luas di antara investor atas pasar ekuitas Amerika Serikat.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor material turun hampir 1,4 persen, memimpin kerugian.
Saham Caterpillar dan Boeing, dua perusahaan dengan eksposur pendapatan luar negeri yang tinggi, masing-masing turun lebih dari 1,6 persen dan hampir 1,3 persen, berada di antara saham-saham berkinerja terburuk di Dow.
Beberapa saham teknologi besar juga mengalami kerugian, di antaranya saham Nvidia dan Advanced Micro Devices yang masing-masing turun lebih dari 1,7 persen dan lebih dari 2,8 persen.
Dalam sebuah tweet yang mengejutkan pada Minggu (5/5/2019), Trump mengatakan bahwa tarif yang lebih tinggi akan mulai berlaku pada Jumat (10/5/2019) jika tidak ada kesepakatan dengan China yang dicapai.
Komentar itu memicu aksi jual global pada saham dan memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global, ketakutan yang secara berkala mengguncang pasar selama setahun terakhir.
Ekuitas AS membukukan hasil beragam dalam pekan yang berakhir 3 Mei, dengan Dow jatuh 0,14 persen, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 0,20 persen dan 0,22 persen karena Wall Street mencerna pengumuman penting dari Federal Reserve dan gelombang laporan laba perusahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019