Ketua KPU Kota Denpasar I Wayan Arsa Jaya mengatakan angka partisipasi pemilih di Kota Denpasar pada Pemilu 17 April 2019 mencapai 77,3 persen.
"Angka partisipasi pemilih ini diperoleh dari jumlah seluruh pengguna hak pilih dibagi dengan jumlah pemilih di daftar pemilih tetap (DPT), ditambah dengan pemilih di daftar pemilih tambahan (DPTb) dan daftar pemilih khusus (DPK)," kata Arsa Jaya, disela-sela Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019, di Denpasar, Senin.
Total jumlah pengguna hak pilih di Ibu Kota Provinsi Bali itu sebanyak 381.540 orang. Sedangkan jumlah data pemilih di DPT (464.132), DPTb (9.316) dan DPK (20.103) atau total sejumlah 493.551 pemilih.
Menurut Arsa, angka partisipasi 77,3 persen itu masih berada sedikit di bawah target nasional yang sebelumnya ditetapkan 77,5 persen. "Tetapi partisipasi ini meningkat jika dibandingkan dengan partisipasi pemilih saat Pilgub Bali sebesar 68 persen," ucapnya.
Arsa mengatakan salah satu hal yang ikut menggerogoti angka partisipasi pemilih di Kota Denpasar karena dimasukkan kembali sebanyak 49 ribu pemilih yang bersumber dari DP4 non-DPT. Padahal dalam Pilkada Bali 2019, data tersebut telah dilakukan pemuktahiran.
"Jadinya seperti yang sudah tersortir atau yang tercoklit dalam pilgub, itu dimasukkan lagi. Ini atas rekomendasi parpol di tingkat pusat," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara yang juga hadir dalam rapat pleno tersebut mengucapkan syukur karena pelaksanaan Pemilu 2019 di daerah setempat sudah berjalan dengan lancar dan demokratis.
"Untuk hasil pleno di tingkat pusat masih tanggal 22 Mei nanti. Apapun hasil dari pusat nanti, selaku warga Kota Denpasar, mari kita benar-benar menerimanya karena telah berlangsung sangat demokratis," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Jaya Negara juga turut mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya ratusan petugas KPPS maupun pengawas yang telah melaksanakan tugasnya dalam proses pemilu yang cukup melelahkan. "Semoga arwah mereka dapat diterima di sisi Tuhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Angka partisipasi pemilih ini diperoleh dari jumlah seluruh pengguna hak pilih dibagi dengan jumlah pemilih di daftar pemilih tetap (DPT), ditambah dengan pemilih di daftar pemilih tambahan (DPTb) dan daftar pemilih khusus (DPK)," kata Arsa Jaya, disela-sela Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019, di Denpasar, Senin.
Total jumlah pengguna hak pilih di Ibu Kota Provinsi Bali itu sebanyak 381.540 orang. Sedangkan jumlah data pemilih di DPT (464.132), DPTb (9.316) dan DPK (20.103) atau total sejumlah 493.551 pemilih.
Menurut Arsa, angka partisipasi 77,3 persen itu masih berada sedikit di bawah target nasional yang sebelumnya ditetapkan 77,5 persen. "Tetapi partisipasi ini meningkat jika dibandingkan dengan partisipasi pemilih saat Pilgub Bali sebesar 68 persen," ucapnya.
Arsa mengatakan salah satu hal yang ikut menggerogoti angka partisipasi pemilih di Kota Denpasar karena dimasukkan kembali sebanyak 49 ribu pemilih yang bersumber dari DP4 non-DPT. Padahal dalam Pilkada Bali 2019, data tersebut telah dilakukan pemuktahiran.
"Jadinya seperti yang sudah tersortir atau yang tercoklit dalam pilgub, itu dimasukkan lagi. Ini atas rekomendasi parpol di tingkat pusat," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara yang juga hadir dalam rapat pleno tersebut mengucapkan syukur karena pelaksanaan Pemilu 2019 di daerah setempat sudah berjalan dengan lancar dan demokratis.
"Untuk hasil pleno di tingkat pusat masih tanggal 22 Mei nanti. Apapun hasil dari pusat nanti, selaku warga Kota Denpasar, mari kita benar-benar menerimanya karena telah berlangsung sangat demokratis," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Jaya Negara juga turut mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya ratusan petugas KPPS maupun pengawas yang telah melaksanakan tugasnya dalam proses pemilu yang cukup melelahkan. "Semoga arwah mereka dapat diterima di sisi Tuhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019