Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengharapkan ajang Festival Semarapura 2019 yang diadakan pada 28 April hingga 2 Mei akan dapat menjadi momentum untuk membangkitkan pariwisata Klungkung, terlebih pasca-erupsi Gunung Agung.

"Festival ini saya harapkan bisa membangkitkan tradisi, seni dan budaya Klungkung serta membangkitkan pariwisata," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat membuka Festival Semarapura ke-4, di Klungkung, Minggu.

Festival yang dirangkaikan dengan peringatan ke-112 Puputan Klungkung dan HUT ke-27 Kabupaten Klungkung ini, lanjut dia, hendaknya dijadikan motivasi bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk membangkitkan potensi dan pembangunan daerah.

"Klungkung yang berkembang menjadi daerah heterogen telah memiliki potensi seni yang sangat kaya dan perlu disebarkan hingga mancanegara. Saya harapkan kegiatan ini bisa menampilkan secara optimal kreativitas seni dan budaya di daerah Klungkung hingga bisa dinikmati masyarakat luas," ujarnya.

Ketua PHRI Bali itu menambahkan, upaya pelestarian seni dan budaya sudah sesuai dengan visi misi pembangunan Pemprov Bali yaitu "Nangun Sat Kerti Loka Bali", sehingga dia berharap semua komponen bisa turut melestarikan adat dan budaya demi keajegan Bali.

Pihaknya pun sangat mendukung keterlibatan UKM di seluruh Klungkung dalam festival tersebut. Dia berharap melalui festival ini UMKM bisa mendapat media untuk promosi yang tentu saja berimbas positif untuk ekonomi Klungkung.

Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan festival ini merupakan upaya promosi untuk UMKM dan pariwisata Klungkung.

"Saya harap semua pihak tidak menyangsikan uang yang telah kita keluarkan untuk promosi. Karena kesan uang banyak itu pasti kembali untuk kepentingan ekonomi Klungkung," ucapnya.

Dia juga berharap melalui kegiatan festival bisa dijadikan ajang untuk meningkatkan diri UMKM untuk persaingan di dunia global.

Dari segi pariwisata, menurut dia, juga telah digenjot dengan meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur di destinasi pariwisata serta pembentukan destinasi baru. "Bahkan tadi kami sudah melaksanakan city tour sehingga wisatawan bisa mengenal kota kami," kata Suwirta.

Sementara Ketua Panitia sekaligus Sekretaris Daerah Klungkung I Gede Putu Winastra mengatakan tema festival kali ini adalah "Gema Santi, Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif".

Festival ini dimeriahkan pula dengan penampilan tarian Telak Jumpai, yang merupakan ciri khas Kabupaten Klungkung dengan ditarikan sekitar 2019 penari. Festval ini juga diisi dengan stan kuliner 51 stan, UMKM 51 stan serta sekitar 10 stan jobfair. Penyelenggaraan festival ini dari 28 April - 2 Mei 2019.

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019