Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta, mengharapkan pasar tradisional di wilayah desa memiliki tempat pengolahan sampah sebagai salah satu upaya untuk menjaga kebersihan pasar.
"Saya mengharapkan pengelolaan pasar rakyat ini harus bersih dan pasar di desa harus mempunyai tempat pengolahan sampah sebagai tempat pemilahan sampah plastik dan pencacahan sampah organik untuk pupuk kompos," ujarnya saat meresmikan Pasar Desa Adat Blahkiuh, Badung, Rabu (24/4).
Ia mengatakan, apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka Pasar Desa Adat Blahkiuh dan juga sejumlah pasar desa lain akan menjadi percontohan di Badung, Bali bahkan di Indonesia.
"Selain Pasar Desa Adat Blahkiuh ini, kami juga telah melakukan revitalisasi pasar di wilayah Pecatu, Tegal Darmasaba, Dalung, Sibanggede dan Abiansemal," katanya.
Ia juga meminta dari segi keamanan di pasar desa juga perlu diperhatikan. Apabila diperlukan, Pemerintah Desa juga dapat mengajukan permohonan untuk pemasangan kamera pengawas untuk keamanan pasar.
"Khusus untuk wilayah Blahkiuh, selain pembangunan pasar ini ke depannya wilayahnya juga akan ditata dengan baik agar terlihat asri dan indah," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga merasa bangga karena masyarakat Desa Blahkiuh sudah bersatu untuk membangun desanya. Selain itu, Bupati Giri Prasta juga melaksanakan dua program yaitu, membantu kebutuhan pribadi dan kebutuhan komunal masyarakat Badung.
"Kebutuhan pribadi itu seperti, pendidikan dan kesehatan gratis sedangkan kebutuhan komunal, seperti untuk membangun Balai Banjar, Wantilan, Pura, pasar hingga membeli gong. Kalau itu bisa kami penuhi maka dana masyarakat akan dikelola di rumah tangga masing-masing dan dengan begitu ekonomi masyarakat meningkat dan kemiskinan turun hingga nol persen," kata Bupati Giri Prasta.
Pasar Desa Adat Blahkiuh berdiri di atas bangunan berlantai tiga dan dilengkapi dengan basement yang dibangun melalui dana APBD Badung tahun anggaran 2018 sebesar Rp14,9 miliar.
Bendesa atau Kepala Desa Adat Blahkiuh, IB Bajra menjelaskan, Pasar Blahkiuh akan ditempati pedagang yang ditampung dalam sebanyak 79 toko dan 327 los/lapak.
Untuk lantai basement difungsikan sebagai lahan parkir guna mengurangi kemacetan lalu lintas di depan pasar. Di lantai satu akan digunakan untuk lapak penjual daging, sayur, buah, canang dan beberapa toko sembako dan kain.
"Lantai dua akan terdapat toko yang menjual sembako. Kami berharap dengan beroperasinya pasar ini dapat membuat perekonomian masyarakat khususnya di Blahkiuh meningkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Saya mengharapkan pengelolaan pasar rakyat ini harus bersih dan pasar di desa harus mempunyai tempat pengolahan sampah sebagai tempat pemilahan sampah plastik dan pencacahan sampah organik untuk pupuk kompos," ujarnya saat meresmikan Pasar Desa Adat Blahkiuh, Badung, Rabu (24/4).
Ia mengatakan, apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka Pasar Desa Adat Blahkiuh dan juga sejumlah pasar desa lain akan menjadi percontohan di Badung, Bali bahkan di Indonesia.
"Selain Pasar Desa Adat Blahkiuh ini, kami juga telah melakukan revitalisasi pasar di wilayah Pecatu, Tegal Darmasaba, Dalung, Sibanggede dan Abiansemal," katanya.
Ia juga meminta dari segi keamanan di pasar desa juga perlu diperhatikan. Apabila diperlukan, Pemerintah Desa juga dapat mengajukan permohonan untuk pemasangan kamera pengawas untuk keamanan pasar.
"Khusus untuk wilayah Blahkiuh, selain pembangunan pasar ini ke depannya wilayahnya juga akan ditata dengan baik agar terlihat asri dan indah," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga merasa bangga karena masyarakat Desa Blahkiuh sudah bersatu untuk membangun desanya. Selain itu, Bupati Giri Prasta juga melaksanakan dua program yaitu, membantu kebutuhan pribadi dan kebutuhan komunal masyarakat Badung.
"Kebutuhan pribadi itu seperti, pendidikan dan kesehatan gratis sedangkan kebutuhan komunal, seperti untuk membangun Balai Banjar, Wantilan, Pura, pasar hingga membeli gong. Kalau itu bisa kami penuhi maka dana masyarakat akan dikelola di rumah tangga masing-masing dan dengan begitu ekonomi masyarakat meningkat dan kemiskinan turun hingga nol persen," kata Bupati Giri Prasta.
Pasar Desa Adat Blahkiuh berdiri di atas bangunan berlantai tiga dan dilengkapi dengan basement yang dibangun melalui dana APBD Badung tahun anggaran 2018 sebesar Rp14,9 miliar.
Bendesa atau Kepala Desa Adat Blahkiuh, IB Bajra menjelaskan, Pasar Blahkiuh akan ditempati pedagang yang ditampung dalam sebanyak 79 toko dan 327 los/lapak.
Untuk lantai basement difungsikan sebagai lahan parkir guna mengurangi kemacetan lalu lintas di depan pasar. Di lantai satu akan digunakan untuk lapak penjual daging, sayur, buah, canang dan beberapa toko sembako dan kain.
"Lantai dua akan terdapat toko yang menjual sembako. Kami berharap dengan beroperasinya pasar ini dapat membuat perekonomian masyarakat khususnya di Blahkiuh meningkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019