Denpasar (Antara Bali) - Perolehan devisa dari mata dagangan hasil perkebunan dari Provinsi Bali mengalami kenaikan sekitar 16,13 persen.
"Devisa nonmigas dari kerajinan boleh berkurang, tetapi dari sektor perkebunan rakyat, seperti biji kopi dan vanili kering naik 16,13 persen," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Putu Bagiada di Denpasar, Senin.
Ia menyebutkan ekspor perkebunan dari Bali pada periode Januari-Agustus 2011 mendapai 706,7 ribu dolas AS atau naik sekitar 16,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 611,2 ribu dolar AS.
Harga vanili kering asal Bali di pasaran luar negeri pada 2010 rata-rata 15,2 dolar AS per kilogram, naik menjadi 16,2 dolar AS per kilogram selama 2011.
Hal itulah yang menggairahkan para eksportir untuk mengapalkan mata dagangan vanili kering ke pasar ekspor.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Devisa nonmigas dari kerajinan boleh berkurang, tetapi dari sektor perkebunan rakyat, seperti biji kopi dan vanili kering naik 16,13 persen," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Putu Bagiada di Denpasar, Senin.
Ia menyebutkan ekspor perkebunan dari Bali pada periode Januari-Agustus 2011 mendapai 706,7 ribu dolas AS atau naik sekitar 16,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 611,2 ribu dolar AS.
Harga vanili kering asal Bali di pasaran luar negeri pada 2010 rata-rata 15,2 dolar AS per kilogram, naik menjadi 16,2 dolar AS per kilogram selama 2011.
Hal itulah yang menggairahkan para eksportir untuk mengapalkan mata dagangan vanili kering ke pasar ekspor.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011