Ratusan masyarakat Banjar Semilajati sejak pagi dengan penuh suka cita mengikuti serangkaian upacara. Nampak hadir Penglingsir Puri Agung Jro Kuta AA Ngurah Jaka Pratidnya, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram, Camat Denpasar Utara, Nyoman Lodera, Kabag Kesra Made Raka Purwantara dan Kabag Humas dan Protokol Dewa Gede Rai serta sejumlah tokoh masyarakat adat setempat.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pemerintah Kota Denpasar dalam hal ini Walikota Denpasar IB. Rai Mantra.
Dudonan karya ayu ini masih berlanjut hingga 26 April 2019 yaitu nyineb karya. Pihaknya berharap agar seusai upacara ini alam semesta senantiasa semakin damai dan segenap isinya mampu saling menjaga agar terciptanya keharmonisan yang diharapkan bersama.
Pada hari yang sama , Walikota Rai Mantra juga menghadiri upacara Memungkah, Ngenteg Linggih dan mendem Pedagingan di Pura Dalem Penataran Desa Adat Kepaon Pemogan dan pujawali di Pura Taman Sari Desa Dangin Puri Kangin.
Rsi Gana
Pada hari yang sama (19/4), Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menghadiri ritual "Rsi Gana dan Mlaspas Palinggih serta Pratima" di Pura Dalem Penataran Desa Pakraman Kepaon, Kecamatan Denpasar Selatan.
Wali Kota Rai Mantra menyambut baik serta mengapresiasi Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mendem Pedagingan dan Tawur Balik Sumpah di Pura Dalem Penataran Desa Pakraman Kepaon, Pemogan, Densel.
Upacara Yadnya ini telah dilaksanakan dengan baik merupakan perwujudan peningkatan Sradha Bhakti masyarakat dalam menjaga keharmonisan alam beserta isinya.
"Pelaksanaan Upacara Yadnya ini juga tentunya sebagai sarana peningkatan spiritual umat.
“Pelaksanaan upacara Yadnya ini semoga saja dapat memberikan energi positif bagi jagat Bali dan juga menetralkan hal-hal negatif ditengah berbagai macam hal yang terjadi dewasa. Hal ini demi menciptakan keseimbangan jagat beserta isinya," ujar Rai Mantra.
Rai Mantra juga turut mengikuti rangkaian upacara yaitu mendem pedagingan di Palinggih Dalem Tungkub dan menandatangani prasasti.
Upacara Rsi Gana, Mlaspas Palinggih, Pratima, Memben Pedagingan dan Mupuk Pedagingan di Pura Dalem Penataran Desa Pakraman Kepaon, Pemogan, Densel dipuput oleh Ida Pedanda Gede Kekeran Pemaron Griya Agung Mandhara Munggu.
Bendesa Desa Pakraman Kepaon, I Gusti Ketut Wirya didampingi Ketua Panitia Karya, I Made Westra saat ditemui mengatakan Rangkaian Pelaksanaan Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mendem Pedagingan dan Tawur Balik Sumpah di Pura Dalem Penataran Desa Pakraman Kepaon, Pemogan, Densel ini telah dimulai sejak Soma Kliwon Uye, 11 Maret 2019.
Pelaksanaan upacara diisi sejumlah upacara, diantaranya Mendak Ida Bhatara Pengrajeg Karya pada Sukra Pon Perangbakat, 29 Maret 2019, lalu Upacara Rsi Gana, Mlaspas Palinggih, Pratima, Memben Pedagingan dan Mupuk Pedagingan pada Sukra Wage Wayang, 19 April 2019.
Pada Sukra Pon Dukut, 28 April 2019 dilaksanakan Mlaspas Bagia Pula Kerthi dilanjutkan Mendak Siwi pada Saniscara Wage Dukut, 4 Mei 2019, kemudian Melasti Ke Segara pada Redite Kliwon Watugunung, 5 Mei 2019, Mepepada Tawur pada Soma Umanis Watugunung, Mei 2019.
Puncak Karya dilaksanakan pada Redite Pahing Sinta, 12 Mei 2019 yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Kekeran Pemaron ,Griya Agung Mandhara Mungu, Ida Pedanda Putra Pemaron Sidemn Griya Gede Sidemen Mengwi serta Ida Pedanda Jelantik Lilaarsa Griya Taman Sukawati. Penyineban dilaksanakan pada Wraspati Pon Landep, 22 Mei 2019.
"Pemlaspasan Pura sendiri meliputi areal Pura seluas 15 Are yang terdiri dari 33 Pelinggih, Candi Bentar, Bale Kulkul dan Kori Agung Pura," katanya.
Pada hari yang sama, Rai Mantra juga menghadiri upacara memungkah dan ngenteg linggih di Pura Taman Sari Desa Dangin Puri Kangin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019