Dua orang tewas tersambar petir di areal persawahan Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali saat beristirahat  untuk makan siang setelah melakukan panen padi sjak pagi.

"Total ada sepuluh pemanen padi yang tersambar petir, dengan dua diantaranya meninggal dunia dan sisanya menjalani perawatan di Puskesmas terdekat," kata Kapolsek Mendoyo Gusti Agung Sukasana, Jumat.

Ia mengatakan dua orang pemanen padi yang tewas tersambar petir di areal persawahan yang masuk wilayah Dusun Tembles, Desa Penyaringan tersebut adalah Ni Luh Niarti (50) dan Ni Luh Mi (41), keduanya warga Dusun Wali, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo.

Sementara delapan orang yang menjalani perawatan di Puskesmas adalah Sayu Nami, Ni Nengah Ariani, Ni Nyoman Kormi, Sayu Kade Sunarti, Ni Wayan Sumarni, Ni Luh Darma Wati, Ni Ketut Diah Raini Purnami dan Ni Nyoman Rudi, seluruhnya warga Desa Yehembang.

"Mereka tergabung dalam kelompok pemanen padi. Jumlah kelompok ini yang bekerja di sawah tersebut sebanyak 12 orang, dengan dua orang tidak mengalami luka apapun," kata Sukasana.

Ia mengungkapkan kelompok yang berjumlah duabelas orang ini sejak pagi memanen padi, dan sekitar pukul 12.00 wita dalam situasi hujan deras mereka beristirahat di dalam huma yang ada di tengah sawah.

Menurut dia, saat beristirahat untuk makan siang tersebut, sepuluh orang berada di dalam satu huma dan dua lainnya pada huma terpisah dengan jarak sekitar 300 meter.

Mendadak,  petir menyambar huma yang ditempati sepuluh orang tersebut, hingga menyebabkan dua orang tewas di tempat dan delapan lainnya menjalani pemeriksaan di Puskesmas.

"Dua orang kawannya yang berada di huma berbeda yang mencari pertolongan ke warga sekitar sawah tersebut. Evakuasi dilakukan dengan cepat, karena khawatir ada petir susulan," katanya.***3***

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019