Denpasar (Antara Bali) - Perdagangan kerajinan barang antik dari Bali tetap laris di pasar ekspor walau mendapat persaingan ketat dari China, India, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

"Perolehan devisa khusus dari perdagangan furniture jenis antik Bali ke pasar ekspor mencapai 19,3 juta dolar AS selama Januari-Juni 2011," kata Kasi Ekspor Disperindag Bali Putu Bagiada di Denpasar, Kamis.

Hasil penjualan tersebut meningkat hingga sepuluh persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama 2010 yang hanya seharga 17,8 juta dolar, sedangkan volumenya turun  menjadi hanya 529 ribu pcs.

Artinya, lanjut dia, pengrajin Bali mampu memproduksi mata dagangan barang antik yang memenuhi selera konsumen luar negeri, walaupun harganya jauh lebih mahal, mengingat kualitas dan nilai seni.*

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011